TANGERANG (SUARABARU.ID) – Ketua Dewan Pembina Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Dr.H. Aziz Syamsuddin mengingatkan agar jangan sampai terjerat pasal 28 UU ITE yaitu memuat berita yang menyebarkan kebencian, mendiskreditkan pihak tertentu, fitnah dan sejenisnya.
Hal itu disampaikan Aziz Syamsuddin saat menyampaikan pidato kunci pada acara Bintek Siberindo.Co SMSI di Tangerang, Rabu petang (5/8). “Undang-undang tentang media dan ITE harus didalami. Kalau tidak didalami maka manfaat manfaat bagi masyarakat tidak tercapai. Melalui SMSI mari kita dalami UU ini agar menjadi bermanfaat dan menjadi ibadah bagi kita,” kata Aziz yang juga Wakil Ketua DPR RI ini.
Dia mengingatkan, bila sebuah media menyiarkan berita bohong,kebencian, atau fitnah dan semacamnya, bila harus berhadapan dengan hukum bukan hanya wartawannya, tetapi juga perusahaannya.
“SMSI jangan sampai menjadi orang yang merugi dengan mengunggahberita-berita semacam itu. Terlebih menjelang pilkada Desember nanti, bila ada berita-berita yang mendiskreditkan pihak tertentu atauseorang calon, maka apa yang kita kerjakan tidak menjadi ibadah tetapi justru menjadikan kita sebagai orang-orang yang merugi,” katanya.
Sementaraitu Ketua SMSI, Firdaus, mengatakan Siberindo.Co merupakan program prioritas SMSI, setelah pendataan dan verifikasi anggota. “Saat ini sudah ada 1.147 perusahaan di 34 provinsi yang bergabung dengan SMSI. Selanjutnya di kota dan kabupaten juga akan dibentuk. Diharapkan ke depan, SMSI bisa menjadi alternative penyampaian informasi,” katanya.
Terkait dengan Siberindo.Co yang dibagun oleh SMSI, sebenarnya adalah UMKM, yang di dalamnya perusahaan-perusahaan media kecil. “Tetapi yakinlah, lima tahun Siberindo.Co bisa mengalahkan Detik,” katanya optimitisk.
Bintek selama dua hari ini dihadiri wakil dari13 provinsi, dan diisi dengan materi berupa penjelasan teknik pengelolaan newsroom oleh Zakmi, Direktur Pemberitaan, bersama Tatang dan Ito dari DKI, kemudian Membangun Jaring Laba-laba dalam Mendulang Informasi untuk Mengejar Dominasi oleh Ketua Bidang Pengembangan Usaha Ilona Juwita, lalu Membagun Laba-laba Nusantara oleh Hendy Ch Bangun, serta dialog bisnis digital.
Widiyartono R