GUNUNG KIDUL, (SUARABARU.ID) – Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, merencanakan membangun jembatan penghubung antara Gunung Kidul-Bantul tepatnya yang menghubungkan Kalurahan Banyusoco, Playen dengan Kecamatan Dlingo, sehingga diharapkan menggerakkan sektor perekonomian di kawasan tersebut.
Kepala Sub Bidang Lingkungan Hidup dan Pekerjaan Umum, Bidang Fisik dan Prasarana, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Gunung Kidul Nurudin Araniri di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan akses Banyusoco-Dlingo masih sebatas perencanaan, namun pihaknya sudah beberapa kali melakukan survei sebelum dituangkan dalam rencana induk dan rencana detail teknis perencanaan pembangunan.
“Beberapa waktu lalu sudah survei sebagai tindak lanjut pembangunan jalan penghubung Banyusoco-Dlingo. Namun kami belum memutuskan pelaksanaan pembangunan. Saat ini masih sebatas survei, kelanjutannya menunggu hasil kajian dan kemampuan keuangan daerah,” kata Nurudin.
Namun demikian, ia mengakui, di kawasan tersebut memiliki lokasi yang strategis karena berdekatan dengan lokasi destinasi wisata Air Terjun Srigetuk. Meski demikian, kondisi jalan masih belum sempurna karena akses dari sisi barat masih harus memutar dikarenakan terhalang aliran Kali Oya.
Pembangunan jalan penghubung ini ada dua lokasi alternatif. Pertama lokasinya berada di dekat Balai Kalurahan Banyusoco. Sedangkan lokasi kedua berada di sisi utara Kalurahan Banyusoco, tepatnya berjarak dua kilometer dari balai kalurahan. Masing-masing punya keunggulan, tapi untuk lokasi pastinya masih butuh kajian.
“Atas dasar potensi tersebut, muncul wacana membangun akses penghubung antara Gunung Kidul-Bantul di Kalurahan Banyusoco. Kami masih mematangkan perencanaannya,” katanya.
Sementara itu, Lurah Banyusoco, Playen, Damanhuri mengatakan pihaknya sudah mengetahui tentang wacana pembangunan jembatan penghubung Banyusoco-Dlingo. Saat survei lokasi sempat mengantarkan tim dari kabupaten untuk melihat calon lokasi jembatan yang akan dibangun.
“Kami sangat mendukung rencana pembangunan tersebut. Namun perlu dilakukan kajian dengan matang, khususnya menyangkut masalah kebencanaan. Hal ini dikarenakan setiap tahun di aliran Kali Oya sering terjadi banjir besar sehingga harus ada antisipasi agar jembatan tidak mudah rusak,” katanya.
Ant-Wahyu