BATANG (SUARABARU.ID) – Kabupaten Batang kini semakin aman dan nyaman dengan kehadiran 60 kamera CCTV yang tersebar di berbagai titik strategis. Pemasangan kamera pengawas ini merupakan inisiatif Pemerintah Kabupaten Batang melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat, serta memantau lalu lintas secara real-time.
“Pemasangan CCTV ini bukan hanya untuk menyambut Natal dan Tahun Baru (Nataru), namun juga untuk memantau lalu lintas sepanjang hari,” kata Kepala Diskominfo Batang Triossy Juniarto, saat meninjau langsung pemasangan kamera CCTV di Rest Area 379 Gringsing, Kabupaten Batang, Senin (23/12/2024).
Dengan tersebarnya 60 kamera CCTV di titik-titik vital seperti Simpang Bandar-Pecalungan-Blado, Simpang Subah-Banyuputih, Simpang Watesalit, Simpang Sawahan-Kauman, Alun-Alun Batang, Exit Tol Kandeman, Hutan Kota Rajawali, Simpang Sambong, Alun-Alun Limpung, Exit Kalibeluk, Rest Area 379 dan Rest Area 360, Simpang Gajah Mada, dan Simpang Pasar Batang, seolah-olah Batang memiliki banyak “mata elang” yang selalu mengawasi.
“Setiap pergerakan dan aktivitas di lokasi-lokasi tersebut dapat terpantau dengan jelas di Command Center Diskominfo Batang. Hal ini tentunya sangat membantu pihak kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, serta mempercepat penanganan jika ada kejadian darurat,” jelasnya.
Selain untuk keamanan, keberadaan CCTV juga diharapkan dapat meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas. Dengan adanya pengawasan, diharapkan para pengendara akan lebih berhati-hati dan mematuhi rambu-rambu lalu lintas.
Triossy Juniarto berharap, dengan adanya CCTV ini, masyarakat akan lebih tertib dalam berlalu lintas. Selain itu, CCTV juga dapat membantu dalam mengurai kemacetan.
“Kehadiran CCTV tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat dan pemerintah, tetapi juga bagi para pelaku usaha. Dengan adanya CCTV, keamanan usaha menjadi lebih terjamin. Selain itu, CCTV juga dapat digunakan sebagai alat bukti jika terjadi tindak pidana,” pungkasnya.
Nur Muktiadi