blank
Petugas dari Dispaperkan Wonosobo tengah memeriksa hewan qurban yang dipasarkan pedagang hewan. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARRU.ID)-Tim Dinas Pangan, Pertanian Peternakan dan Perikanan Wonosobo menggelar inspeksi ke sejumlah lapak pedagang hewan kurban di kawasan Kota Wonosobo, Rabu (28/7).

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), drh Sidik Driyono mengatakan pihaknya berupaya lebih intensif dalam inspeksi pada tahun ini. Hewan qurban harus dipastikan sehat sebelum disembelih.

“Selain untuk mengetahui sejauh mana kesehatan hewan yang dijual kepada konsumen, tim juga menekankan agar para penjual menaati protokol kesehatan pencegahan Covid-19,” katanya.

Pedagang hewan qurban, sambungnya, diminta melengkapi diri dengan masker, menyediakan fasilitas cuci tangan untuk konsumen dan memastikan hewan yang dijual dalam kondisi sehat. Sehingga tidak berpotensi menularkan virus,” terangnya.

Dari hasil pemantauan yang digelar di Pasar Hewan Wonolelo dan 6 lapak pedagang musiman di seputar Kota Wonosobo, Sidik mengakui masih ada temuan dari petugas yang mengindikasikan hewan yang dijual dalam kondisi kurang sehat.

“Pemeriksaan dilakukan pada sejumlah kambing dan sapi. Kalau di sapi tidak ada indikasi temuan penyakit, namun di beberapa kambing dan domba, ada yang sedang terkena ping eye atau mata belekan sehingga diminta untuk segera diobati,” tuturnya.

Standar Asuh

blank
Kabid PKH Dispaperkan Wonosobo drh Sidik Driyono ketika mengisi Bintek Juleha pada juru jagal. Foto : SB/Muharno Zarka

Selain belekan, temuan pada hewan kurang sehat, sebutnya, juga mengarah pada penyakit kulit berupa scabies, atau penyakit kutu hewan yang berpotensi menular pada hewan lainnya.

Terhadap temuan tersebut, pihaknya meminta pedagang untuk menahan penjualan agar tidak sampai menimbulkan kerugian bagi konsumen.

“Hewan qurban yang secara usia belum cukup umur atau dalam istilah jawa poel sampai yang memiliki kecacatan secara fisik, agar pedagang tidak memaksanakan untuk menjual kepada konsumen,” pintanya.

Pihaknya, menghimbau agar ternak hasil pemotongan hewab qurban benar-benar memenuhi standar aman, sehat, utuh dan halal (ASUH). Tidak ada indikasi penyakit sirosis hati atau penyakit yang menular ke manusia”, tandasnya.

Kepada konsumen, Sidik menyampaikan imbauan agar lebih teliti lagi ketika membeli hewan untuk qurban agar tidak mengalami kekecewaan maupun kerugian.

Muharno Zarka-Wahyu