blank
Kepala Markas PMI Cabang Wonogiri, Warjo (pegang megaphone), memberikan pengarahan teknis sebelum dilakukan penyemprotan massal Pasar Kota Wonogiri.

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Jajaran TNI-Polri dari Kodim 0728 dan Polres serta Palang Merah Indonesia (PMI) Wonogiri, aktif membantu penyemprotan massal di Pasar Kota Wonogiri. Seperti diberitakan, pasar tradisional terbesar di wilayah Jateng selatan tersebut, ditutup sejak Minggu (26/7) sampai dengan Rabu besok (29/7).

Penutupan dilakukan dengan Surat Edaran Bupati, setelah ada orang positif corona yang melakukan aktivitas secara intens di Pasar Kota Wonogiri. Gugus Tugas Covid-19 Wonogiri, berupaya menyelamatkan Pasar Kota Wonogiri agar tidak berkembang menjadi klaster baru penularan wabah virus corona.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, menyatakan, penyemprotan fasilitas perniagaan tersebut dilakukan dalam upaya pencegahan dan memutus mata rantai penyebaran Corona Virus Disease (Covid)-19.

blank
PMI Cabang Wonogiri menyertakan Gunner Sprayer (semprot meriam) ketika melakukan penyemprotan massal Pasar Kota Wonogiri.

Relawan PMI
Bambang Haryanto selaku Pimpinan Pusat Komando Pengendali (Puskodal) Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Wonogiri, menyatakan, penyemprotan massal dilakukan oleh para personel BPBD bersama TNI-Polri, dengan melibatkan Satpol-PP, personel pengelola pasar, dan para relawan dari Palang Merah Indonesia (PMI).

Penyemprotan disinfektan secara massal dan menyeluruh pada pasar berlantai tiga ini, juga dibantu dari para personel SAR, dari Ormas Keagamaan Banser dan MTA, serta dari anggota LPPI Tagana, dan para Relawan Desa. Mereka, mengawalinya dengan menggelar apel di ruas jalan depan pasar.

Bersamaan itu, juga dilakukan sosialisasi tentang pemahaman pentingnya melakukan protokol kesehatan pencegahan wabah virus corona, bagi para pihak yang berhubungan erat dengan aktivitas tempat transaksi jual beli di pasar tradisional tersebut.

blank
Pasar Kota Wonogiri ditutup 4 hari sampai dengan Rabu (29/7). Ini dilakukan, dalam upaya menyelematkan pasar tradisional terbesar di Jateng selatan tersebut, agar tidak menjadi klaster baru penyebaran wabah corona.

Penyemprotan disinfektan, juga dilakukan di lokasi lain. ”Yakni tempat-tempat yang menjadi fasilitas pelayanan publik, yang berdasarkan prioritas memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap penyebaran wabah virus corona,” jelas Bambang Haryanto.

Pasar Bung Karno
Sementara itu, para pedagang pendatang yang berjualan di Pasar Bung Karno Kecamatan Baturetno (50 Kilometer selatan Kota Wonogiri), Senin (27/7), menjalani rapid test di klinik kesehatan swasata setempat. Kepada awak media, Kepala Pasar Bung Karno, Batureno, Sularno, menyatakan, ada sekitar 25 bakul dari luar Wonogiri yang aktif berpasaran di Baturetno.

blank
Penyemprotan disinfektan dilakukan secara teliti, sampai ke lorong-lorong kios dan los dalam Pasar Kota Wonogiri. Ini dilakukan sebagai kiat membebaskan pasar tradisional itu supaya tidak menjadi klaster penyebaran Covid-19.

Langkah ini, dimaksudkan sebagai upaya mendukung kiat pemerintah dalam pencegahan pandemi Covid-19, yang belakangan ini mengalami lonjakan kasus positif corona. Pengelola pasar tidak memberlakukan pelarangan para bakul dari luar daerah. Sebab bila dilarang, akan berdampak pada kurangnya pasokan komoditas kebutuhan sehari-hari.

Para bakul tidak ada yang menolak untuk menjalani rapid test. Karena menyadari, itu sebagai langkah untuk kebaikan bersama. Gino, bakul sayur dari Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar, menyatakan, setiap Pukul 01.00 berangkat berdagang ke Pasar Bung Karno yang berjarak sekitar 120 Kilometer dari rumahnya.

Bambang Pur