blank
Anggota DPRD Kudus Siti Rohmah saat berpose di wisata bukit Puser Angin. foto:Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) –  Ketua DPRD Masan Wisata menilai obyek wisata alam bukit Puser Angin yang berada di Desa Klaling, Kecamatan Jekulo perlu digarap serius. Wisata alam yang mengandalkan pemandangan alam dan bendungan Logung tersebut layak menjadi wisata andalan Kudus.

Hal tersebut disampaikan Masan saat memimpin rombongan bhakti sosial anggota DPRD Kudus di bukit Puser Angin, Minggu (26/7). Rombongan wakil rakyat datang mengendarai motor trail dan jeep.

Dalam kesempatan tersebut, Masan menyebut perlu ada konektifitas antara Puser Angin dan wisata Logung. “Konektivitas Logung dan Puser Angin penting untuk pengembangan wisata baru di Kabupaten Kudus,”ujarnya.

Logung dan Bukit Puser Angin lokasinya berdampingan. Bukit Puser Angin persis di sebelah timur waduk Logung. Jika dua lokasi itu bisa dikelola dengan baik, maka ke depan akan menjadi salah satu destinasi wisata andalan Kabupaten Kudus.

Menurut Masan, konektivitas dua lokasi itu juga untuk menunjang kunjungan wisatawan. Menurut dia, satu-satunya akses jalan menuju Bukit Puser Angin yang masih berupa jalan tanah dan cenderung ekstrem itu justru menjadi daya tarik tersendiri.

“Akses ini menurut saya biar seperti ini untuk menarik minat pengunjung yang memiliki hobi trabas menggunakan motor trail atau jeep,” katanya.

Untuk pengunjung dengan kendaraan yang tidak mampu mengakses jalan dengan kondisi itu, lanjut Masan, maka perlu dicarikan akses lain. Salah satunya lewat Logung. “Pengunjung yang naik mobil atau motor yang tidak bisa naik ke Puser Angin bisa parkir di Logung, kemudian naik perahu untuk menuju Bukit Puser Angin,” katanya.

Karena itu, tebing bukit Puser Angin yang berbatasan dengan Logung perlu dibuatkan tangga untuk pengunjung. Dengan begitu kawasan Logung dan Bukit Puser Angin bisa terhubung. “Diharapkan nanti bisa sama-sama ramai pengunjung,” katanya.

blank
Ketua DPRD Kudus Masan bersama anggota saat menyerahkan bantuan tempat sampah bagi pengelola wisata Bukit Puser Angin. foto:Suarabaru.id

Pengembangan Obyek Wisata

Sekretaris Komisi D Muhtamat menambahkan, rombongan Baksos DPRD Kudus datang membawa tempat sampah dan bibit tanaman buah. Saat survei ke lokasi beberapa waktu lalu, ia melihat ramainya pengunjung yang datang berpotensi menimbulkan banyak sampah.

Disebutkan, DPRD Kudus memberikan sebanyak 20 tempat sampah dan 100 bibit tanaman buah untuk objek wisata baru tersebut.

Untuk mendorong agar sampah di tempat itu bisa dikelola dengan baik, lanjut Muhtamat, maka DPRD Kudus menggelar baksos di tempat itu. Dengan adanya tempat sampah itu, ia berharap agar sampah pengunjung bisa dikelola dengan baik.

“Sementara bibit tanaman yang kami tanam bersama kelompok warga diharapkan terus dirawat dan dijaga agar kawasan bukit Puser Angin yang gunduk bisa kembali hijau,” kata Muhtamat.

Muhtamat juga meminta dinas terkait untuk berkoordinasi dengan semua pihak terkait pengembangan obyek wisata ini. “Salah satu yang mendesak seperti sarpras kebersihan dan toilet di lokasi,”tukasnya.

Tm-Ab