SEMARANG (SUARABARU.ID)– Program #TerusUsaha yang dikembangkan Grab, sebuah aplikasi serba bisa terkemuka di Indonesia, mendapat apresiasi dari Gubernur
Jawa Tengah, H Ganjar Pranowo SH MIP.
Program yang dirilis Kamis (23/7/2020) untuk wilayah Jateng ini, didayagunakan
untuk membantu mempercepat proses digitalisasi Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM).
Program ini berisi rangkaian solusi guna mendukung inisiatif atas produk dalam
negeri, sekaligus melatih dan meningkatkan daya saing bisnis kecil dalam
menghadapi ekonomi digital.
BACA JUGA : Inilah Tips Belanja pada Masa Pandemi
Grab juga bermitra dengan pemerintah daerah di Solo, Kudus, Pati, Magelang dan
Tegal, untuk mendigitalisasi ratusan pedagang tradisional di puluhan pasar
basah, lewat layanan GrabAssistant.
Selain itu juga, bekerja sama dengan PT Pegadaian (Persero) Cabang Magelang,
untuk menghadirkan program pinjaman modal usaha dengan bunga 0%, bagi mitra
pengemudi GrabCar dan GrabBike.
”Survei internasional menyebutkan, kita ini adalah bangsa yang paling suka
membantu, dan saya mengajak teman-teman dari dunia usaha untuk bersinergi,”
kata Ganjar, dalam acara virtual press conference (webinar), yang juga diikuti
Iswar Aminuddin MT (Sekda Kota Semarang), Richard Aditya (Head of West
Indonesia, Grab Indonesia), dan Riyadi Suparno MSc (Direktur Eksekutif
Tenggara Strategics).
Diungkapkan Ganjar, dari hasil riset yang dia lakukan, masalah utama dari UMKM
adalah pemasaran, baik yang konvensional maupun dengan menggunakan teknologi
informasi.
”Grab merupakan bagian dari siklus rantai ini, dalam bagian dari digitalisasi
cara berdagang dan transportasi pengantaran. Perekonomian dunia memang
sekarang sedang minus, tapi kita jangan takut. Terus bergandengan tangan dan
bergerak maju bersama,” tutur dia.
Menurutnya, program #TerusUsaha menjadi bagian dari cara menyelesaikan
persoalan yang terjadi sekarang. Grab sudah mau melakukan sila Pancasila,
‘Kemanusiaan yang adil dan beradab’.
Ekonomi Pulih
”Program #TerusUsaha telah menjadi bentuk konkretnya. Saya senang program ini
punya filosofi menyemangati, karena yang bisa mengubah nasib kita adalah kita
sendiri. Buat mereka yang terus usaha pasti akan sukses,” tukas ganjar.
Data dari jatengprov.go.id menunjukkan, jumlah UMKM di Jateng mencapai
4.170.852 unit. Dari jumlah itu, tercatat usaha menengah 39.125 unit, usaha
kecil 354.884 unit, dan usaha mikro 3.776.843 unit.
Sedangkan Richard Aditya menyebutkan komitmen Grab dalam mendorong bisnis kecil dan tradisional, agar tidak tertinggal dalam era digital.
”Era new normal yang sedang kita jalani ini, menggarisbawahi pentingnya
protokol kesehatan yang lebih baik, serta digitalisasi bisnis agar ekonomi
dapat segera bangkit dan pulih,” ujar dia.
Dikatakannya, program #TerusUsaha dihadirkan di Jateng, untuk menjadi solusi
agar UMKM dapat lebih mudah melakukan digitalisasi bisnis, agar mereka mampu
bertahan di tengah krisis.
Aplikasi GrabKios
”Program ini pun sejalan dengan komitmen jangka panjang GrabForGood, untuk
mengubah pandangan “susah” akibat wabah, menjadi semangat #TerusUsaha dalam
menyongsong peluang baru, dan bersama bangkit dengan teknologi,” paparnya.
Sementara itu, Cahyo Widodo (42 tahun), seorang pria dengan keterbatasan fisik menyatakan, setelah bergabung di platform digital GrabKios, usaha warung sembako miliknya kini lebih berkembang.
”Saya mengubah konsep warung dengan menambahkan tempat nongkrong, agar pembeli bisa minum kopi dan bersantai sejenak di tempat saya. Sambil melayani pembeli, saya rajin menawarkan isi pulsa atau membayar tagihan melalui aplikasi GrabKios,” ucap Cahyo.
Diungkapkan juga olehnya, dia kini benar-benar bisa merasakan manfaat dari teknologi dalam mengembangkan usahanya, setelah bergabung dengan GrabKios.
”Kini transaksi di warung semakin banyak, hingga penghasilan saya meningkat sampai 70% per bulan. Ini juga merupakan pertama kalinya, saya membuka rekening bank untuk menyimpan uang. Sekarang, selain bisa menyekolahkan anak dan merenovasi warung, saya punya modal untuk membuka usaha lainnya,” tandas Cahyo memberikan gambaran.
Riyan