blank

SLAWI (SUARABARU.ID) – Bupati Tegal Umi Azizah mengatakan, Pemerintah Kabupaten Tegal sudah membuat panduan untuk Pemerintah Desa bahwa dana desa dapat dialokasikan untuk membangun perpustakaan desa (Taman Baca) dan membuat ruang terbuka hijau yang ramah untuk anak-anak.

Hal tersebut dikatakan Bupati Umi Azizah dalam Dialog interaktif bersama “Forum Anak Slawi Ayu” dalam rangka Hari Anak Nasional ke 36 Kamis 23 Juli 2020. Dialog yang disiarkan LPPL Radio Slawi FM dan kanal Youtube Pemkab Tegal juga menghadirkan Plt Kepala Dinas P3 A P2 dan KB, Retno Suprobowati serta Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Dessy Arifianto.

Pada kesempatan itu Bupati Umi Azizah berharap agar anak-anak dapat manfaatkan masa kanak-kanaknya untuk kegiatan-kegiatan yang positif serta menggunakan media sosial secara bijak, belajar tekun dan disiplin waktu serta berbakti kepada orang tua.

“Masa anak-anak tidak akan terulang, maka selagi masih ada waktu manfaatkan sebaik-baiknya untuk kegiatan positif, gunakan media sosial dengan bijak, belajar yang rajin,disiplin waktu, dan yang paling penting berbakti kepada orang tua,” pesannya.

Umi Azizah mengingatkan, anak merupakan potensi dan penerus cita-cita perjuangan bangsa yang memiliki peran strategis dan mempunyai ciri dan sifat khusus. Anak memerlukan perlindungan dalam rangka menjamin pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental dan sosial secara utuh.

Menurut Bupati, momentum Hari Anak Nasional di masa Pandemi Wabah Virus Covid- 9 ini, diharapkan dapat meningkatkan kepedulian terhadap anak-anak sebagai pilar bangsa, baik orang tua, keluarga, masyarakat, badan usaha, media massa dan pemerintah terhadap pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak di Kabupaten Tegal.

“Melalui kepedulian dalam menghormati, menghargai, dan menjamin hak-hak anak tanpa diskriminasi, serta memastikan segala hal yang terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangan anak di Kabupaten Tegal secara optimal,” tegasnya.

Dalam dialog itu Bupati Umi Azizah juga memberi kesempatan pada Forum Anak Slawi Ayu untuk menanyakan hal-hal apa saja yang ingin didiskusikan mulai dari kegiatan belajar mengajar, bullying, zona main Alun-Alun Hanggawana Slawi, pemenuhan fasilitas taman bunga, pemerataan perpustakaan, pernikahan dini dan penanggulangan anak korban perceraian.

Ketua Forum Anak Slawi Ayu, Dayang menanyakan terkait dengan masalah pendidikan di masa pamdemi. “Kami banyak sekali menerima keluhan dari siswa yang merasa kesulitan dengan sekolah sistem daring baik secara mental, fisik maupun ekonomi,” jelasnya.

Dayang juga berharap semakin banyak ruang terbuka hijau dan taman baca untuk sarana bermain dan edukasi untuk anak-anak khususnya di Kabupaten Tegal. Pertanyaan tersebut langsung disambut bangga oleh Bupati Umi Azizah. Pasalnya program ini sangat bersinergi dengan keinginanya yakni bagaimana anak-anak bisa sekolah tetapi tetap aman dari covid.

Dalam hal ini Pemkab Tegal memberikan ruang dan alternatif untuk melakukan pembelajaran tatap muka diawali dengan simulasi dan terus dilakukan evaluasi. Dalam simulasi ada catatan wilayah desa/kecamatan yang berkategori zona merah tidak diperbolehkan melakukan pembelajaran tatap muka. Hal ini sekaligus dijadikan sebagai sarana untuk menerapkan protokol kesehatan kepada anak-anak.

“Pihak sekolah agar memberikan ruang kepada para orang tua yang memang belum mengizinkan anaknya untuk pembelajaran tatap muka,” tegas Umi.

Nur Muktiadi