blank
Masa GMPD sedang melakukan aksi demo di depan kantor Balai Desa Brangsong.(FOTO:SB/Sap)

KENDAL(SUARABARU.ID)- Puluhan orang yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Peduli Desa (GMPD), melakukan aksi damai di depan kantor Balai Desa Brangsong, Rabu (22/7).

Dalam aksinya, mereka menuntut pihak desa transparan dalam penggunaan anggaran dana desa(DD) tahun 2015 hingga tahun 2019.

Selain itu, masa yang berjumlah sekitar 30 orang ini, juga meminta pihak desa menunjukan foto copy rekening sumber anggaran DD tersebut.

Koordinator lapangan aksi demo Joko Purwanto, mengatakan, selain transparansi terkait DD, pihaknya juga menanyakan kepada desa atas pembangunan Program Nasional Penyediaan Air Minum (Pamsimas).

“Warga selama ini sudah dipungut biaya sebesar Rp 500 ribu sebanyak 19 orang dan sampai saat ini air belum mengalir ke rumah warga. Kami menduga, ada kerjasama jahat yang menyalahgunakan jabatan,” kata Joko Purwanto.

Selain itu, Joko Purwanto juga meminta pihak desa untuk transparan terkait pembangunan TK Flamboyan yang hingga hari ini mangkrak dan tidak digunakan.

“Dana anggaran dari mana, tahun berapa, jumlah berapa. Siapa pemborong bangunan tersebut, konsultan, bendahara yang melaksanakan dan apakah TK tersebut ada IMBnya, ijin prinsip dan Amdal,” tanya Joko Purwanto.

Joko Purwanto juga menanyakan keterbukaan uang sewa tanah bengkok dari KIK sejak tahun 2015 hingga tahun 2019 lalu.

” Uang masuk kemana. Berapa nilai sewa pertahunnya selama ini,” terang Joko Purwanto.

Jika beberapa hari kedepan pihak desa tidak memberikan jawaban atas aksi demo yang dilakukan warga ini, warga akan melakukan aksi demo yang lebih besar lagi dikesempatan lain.

Sedangkan untuk oknum PNS berinisial AI yang menjabat sebagai ketua BPD Desa Brangsong, warga meminta pihak berwenang segera manindaklanjuti dan melakukan tindakan sesuai dengan undang- undang yang berlaku.

Sementara Kepala Desa Brangsong, Awi, yang akan dimintai keterangan terkait aksi demo ini, belum bisa dimintai keterangan, karena sedang rapat.Sap-mm