blank
Direktur RS PKU Muhammadiyah Sruweng Kebumen dr Hasan Bayuni.(Foto:SB/Dok)

KEBUMEN (SUARABARU-ID) – Saat ini ada trend meningkatnya angka terkonfirmasi positif Covid-19 secara nasional maupun lokal. Guna melawan virus tersebut, keluarga menjadi garda terdepan ditopang tetangga serta desa sedangkan rumah sakit merupakan penjaga terakhir.

Hal itu diungkapkan Direktur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Sruweng, Kebumen, dr Hasan Bayuni (37) saat dihubungi Suarabaru.id, Rabu (22/7) siang.

Menurut dokter yang juga anggota Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kebumen itu, Covid- 19 adalah virus yang belum dikenal sepenuhnya. Baik jenis atau subtipe yang awalnya hanya tiga (Wuhan, Eropa dan Amerika), kemudian berkembang hingga 10 dengan karakter yang berbeda beda.

Termasuk pola penularan yang awalnya melalui droplet hingga akhirnya 32 negara mengajukan potensi penularan melalui airbone atau udara. Semua orang semestinya patuh pada protokol kesehatan dan bisa melindungi dirinya sendiri.

blank
Dokter Hasan Bayuni mengenakan batik menghadiri sebuah acara.(Foto:SB/Ist)

Hasan menjelaskan, sama halnya dengan demam berdarah, awalnya angka kematian tinggi hingga akhirnya kita mulai mengenal dan angka kematian akibat demam berdarah kini turun.  Berbeda dengan Covid-19, kita belum benar benar mengenal virus ini.

Dia kemukakan, jika mengacu data pada epidemiologis dan grafik dimana angka covid di Indonesia terus meningkat. Khususnya di Kebumen sebagai kota kecil dalam beberapa waktu akan ada potensi peningkatan disebabkan mobilitas warga dari kota besar demikian bebasnya dan pemantauan di desa juga sudah mulai melemah.

Untuk itu ia menyarankan agar sosialisasi proteksi diri, evaluasi fasilitas publik dengan mempersiapkan sarana prasarana. Perkuat pula pengawasan di tingkat desa akan menjadi hal yang penting. Hal itu agar keinginan pemerintah ekonomi segera bergerak, namun secara kesehatan tidak berdampak buruk berjalan seimbang.

“Kalau boleh menambahkan sanksi jika tidak taat protokoler penting seperti penggunaan masker. Sebab garda terdepan melawan covid sesungguhnya adalah keluarga, tetangga dan desa, sedang rumah sakit adalah penjaga akhir,”ujar dokter lulusan Fakultas Kedokteran UMY itu

Dia pun menandaskan, untuk kepentingan bersama, baik kesehatan maupun ekonomi, sanksi diperlukan. Apalagi masyarakat Indonesia cenderung kurang disiplin dan tidak patuh pada protokol kesehatan.”Taiwan sukses melawan corona karena sejak awal mereka menerapkan sanksi  yang tegas,”ucap dokter Hasan.

Komper Wardopo