PACITAN (SUARABARU.ID) – Di masa sulit karena adanya pandemi Corona Virus Disease (Covid)-19, Provinsi Jatim masih mengalami surplus beras sebanyak 3,9 juta ton. Demikian dikemukakan Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jatim, (BPTP) Catur Hermanto.
Menurut Catur Hermanto, meski ada wabah wirus corona, tapi ketahanan pangan di Jatim tidak terpengaruh. Bahkan sesuai analisa data ketahanan pangan, dijamin adanya ketercukupan dalam batas aman sampai dengan Bulan Desember 2020 mendatang.
Penegasan Catur Hemanto tersebut, disampaikan ketika bersama Bupati Pacitan, Indartato, memimpin acara panen raya padi di areal sawah Desa Kembang Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan. ”Kita bersyukur, meski di tengah pandemi Covid-19, petani masih bisa panen,” tegas Bupati Pacitan, Indartato.
Tanam Kedua
Adanya wabah corona, sempat memberikan rasa khawatir akan mengganggu ketahanan pangan. Tapi panen kali ini terasa istimewa, karena berada di masa tanam kedua dengan curah hujan terbatas.
Pada hal, aktivitas petani tidak normal, karena adanya pembatasan terkait dengan langkah pencegahan wabah corona. Namun dengan adanya panen raya padi ini, hal itu membuktikan bahwa sektor pertanian di Kabupaten Pacitan tetap tergarap secara produktif.
Agar ketahanan pangan dapat diwujudkan, yang terpenting adalah jangan semua hasil panen dijual. ”Namun ada yang disimpan untuk cadangan pangan,” pesan Catur Hermanto. Untuk menjaga momentum kinerja petani,penggunaan alat dan mesin pertanian harus lebih dimaksimalkan. ”Pilihlah varietas padi yang sesuai, guna mengantisipasi kemungkinan kemarau panjang,” tambahnya.
Tim Humas Pemkab Pacitan, RIizky, Luky dan Arif, mengabarkan, panen raya padi yang dipusatkan di Desa Kembang Kecamatan Pacitan tersebut, karena wilayah tersebut yang paling terdampak wabah corona. Untuk total luas lahan panen se Kabupaten Pacitan di masa tanam kedua kali ini, ada sebanyak 7.000 Hektar (Ha).
Bambang Pur