Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, selaku Pusat Komando Pengendalian (Puskodal) Covid-19 Wonogiri, Senin (13/7), menyatakan, jumlah positif corona di Kabupaten Wonogiri, meningkat menjadi sebanyak 30 orang. Perinciannya, 8 orang dirawat di Rumah Sakit (RS), 5 menjalani karantina mandiri, 3 meninggal dan 14 sembuh.
Dalam kurun waktu tiga hari terakhir ini, jumlah postif corona di Kabupaten Wonogiri melambung. Ada penambahan sebanyak 10 kasus. Yakni dari semula hanya 20 orang menjadi 26 orang, dan kemudian meningkat jadi 29 orang, serta data terkini menjadi sebanyak 30 orang. Ini menjadi peningkatan terbanyak sejak berlangsungnya wabah corona di Kabupaten Wonogiri.
Menyikapi jumlah positif corona di Kabupaten Wonogiri yang melambung tersebut, Dinas Pendidikan Kebudayaan (Dikbud) Wonogiri, mengambil kebijakan mendadak untuk membatalkan pelayanan pembelajaran tatap muka kepada para siswa.
Sesuai rencana, Senin (13/7) hari ini, sekolah akan menghadirkan pada siswa baru ke sekolah sebagai pelayanan pendidikan hari pertama Tahun Ajaran Baru 2020. Dengan materi pemberian materi Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Tapi rencana ini mendadak dibatalkan dengan Surat Edaran (SE) Dikbud Wonogiri Nomor: 420/2737 Tahun 2020, tentang penyelenggaraan pembelajaran tahun pelajaran 2020/2021 di masa pandemi Covid-19.
Belajar di Rumah
SE yang ditandatangani Kepala Dikbud Wonogiri, Dr Yuli Bangun Nursanti tersebut, menyatakan, Senin (13/7), merupakan awal tahun pelajaran 2020/2021. Pembelajaran di jenjang pendidikan dasar (SD-SMP), dilaksanakan dengan Belajar di Rumah (BDR) pola Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Yakni mengacu pada SE Sesjen Kemendikbud Nomor: 15 Tahun 2020.
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas (KCD) Dikbud Provinsi Jateng Wilayah VI, Eris Yunianto, telah menyampaikan pemberitahuan kepada semua Kepala SMA, SMK dan SLB se Kabupaten Wonogiri, tentang pemberian pelayanan pendidikan kepada para siswa berbasis Daring (Dalam Jaringan).
Segala bentuk kegiatan di sekolah yang berpotensi menimbulkan keurmunan, dibatalkan atau ditunda sampai dengan pembertahuan lebih lanjut. Demikian disampaikan Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Kabupaten Wonogiri, Gunarsi, Senin (13/7).
Mengacu pemberitahuan dari KCD IV tersebut, tambah Gunarsi, maka sekolah tidak memberikan pelayanan pembelajaran secara tatap muka. Termasuk tatap muka hari pertama berlangsungnya Tahun Ajaran Baru 2020/2021, yang rencananya dijadwalkan untuk penyampaian materi MPLS dibatalkan.
Protokol Kesehatan
Sementara itu, dalam rapat koordinasi jajaran Forkompimcam Jatisrono, menyimpulkan pentingnya memberikan pemahaman kepada warga masyarakat, untuk tidak menganggap bahwa wabah corona saat ini telah berakhir. Kepada semua elemen masyarakat, diserukan agar berdisiplin mematuhi protokol kesehatan pencegahan pandemi Covid-19.
Rapat koordinasi (Rakor) jajaran Forkompimcam ini, dihadiri oleh Danramil-14 Jatisrono Kodim 0728 Wonogiri, Kapten (Inf) Subandi bersama anggota, Camat Jatisrono, Suradi, Kapolsek Jatisrono diwakili oleh Ipda Marman, Kepala Puskesmas II Jatisrono, Nonot, beserta para Kepala Kelurahan dan Kepala Desa (Kades) se-Kecamatan Jatisrono, serta para tokoh masyarakat Jatisrono.
Kampanye pencegahan wabah virus corona juga aktif disampaikan oleh jajaran Koramil bersama Forkompincam di semua kecamatan se Kabupaten Wonogiri.
Para personel Koramil bersama Polsek, juga aktif melakukan pendampingan pengamanan pelaksanaan rapid test, dan pengaturan massa penerima bantuan sosial jaring pengaman sosial terkait dengan wabah corona.
Bambang Pur