blank
Petugas melakukan pendinginan kios pertamini milik Piyo ludes terbakar usai diisi bensin jenis pertamax. Foto : ist.

GROBOGAN (SUARABARU.ID)– Kebakaran yang melibatkan kios bensin pertamini kembali terjadi di Kabupaten Grobogan. Tepatnya di Desa Tuko, Kecamatan Pulokulon, Jumat (10/7/2020).

Dari informasi yang diperoleh, insiden ini bermula saat pemilik kios, Piyo (59) dan Supardi (48), temannya, tengah minum kopi di depan kios. Di saat yang sama, Sawiyem (52), istrinya, mengisi bensin jenis pertamax ke dalam tabung pertamini hingga penuh.

Usai mengisi tabung sampai penuh, Sawiyem kembali ke mobil Carry yang biasa dipergunakan untuk kulakan bensin. Di mobill itu, Sawiyem mengambil satu jerigen BBM jenis pertalite.

BACA JUGA : Arena Perjudian Dadu di Toroh Digerebek Polisi

Saat mengambil jerigen pertalite, Sawiyem melihat ada percikan api yang muncul dari tabung berisi pertamax tadi. Api terus membesar dan menyebabkan Sawiyem panik.

Kepanikan itu membuat jerigen bensin pertalite dibuang Sawiyem agar tidak menyebabkan kebakaran. Namun pada saat membuang bensin itu, api semakin membesar.

Warga yang berada di sekitar lokasi kejadian, berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya. Di saat api semakin membesar, bersamaan datang mobil damkar dari Pos Induk Purwodadi dan Wirosari. Kobaran api akhirnya berhasil dipadamkan.

blank
Mobil Carry tempat menyimpan bensin juga ikut terbakar. Foto: ist

Kerugian Rp 70 Juta
”Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun beberapa barang milik korban ikut terbakar,” jelas Kapolsek Pulokulon, AKP Wibowo dalam keterangannya.

Barang-barang yang terbakar itu antara lain, tiga unit tabung pertamini, kios berdinding tembok dan pintu besi ukuran 3×4 meter, satu unit mobil Carry G 8635 AB, yang di dalamnya tersimpan STNK, surat izin dari pertamina dan satu unit Honda Scoopy K 2440 AWF.

Selain itu, uang senilai Rp 20 juta yang tersimpan di mobil itu juga ikut terbakar. Total kerugian yang dialami korban mencapai Rp 70 juta.

”Penyebab dari kejadian ini yaitu, lampu yang dipasang korban di atas tabung pertamini, jaraknya terlalu dekat. Sehingga pada saat pengisian tabung, terjadi penguapan yang mengenai lampu dan menimbulkan percikan api,” terang AKP Wibowo.

Hana Eswe-Riyan