Acara ini, juga diunggah secara online di jejaring internet lewat live streaming Facebook (FB) Basnendar Sadoso. Dalam kesempatan tersebut, dikupas dari aspek akademis, edukasi, praktek, dan implikasi poster tersebut terhadap perilaku masyarakat. Utamanya yang berkaitan erat dengan esensi kampanye bersama melawan wabah corona.
Tampil menjadi nara sumber, Mamo Kay SSn sebagai praktisi, entrepreneurship dan anggota ASPPRO, Asmoro Nurhadi Panindias SSn, MSn selaku dosen dan Ketua Prodi Desain Komunikasi Visual (DKV) Fakultas Seni Rupa Desain (FSRD) Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, dan Basnendar H dari Komunikotavisual, selaku peraih rekor dunia atas karya ciptaan100 desain poster kampanye melawan corona.
Bedah karya 100 desain poster kampanye melawan corona ini, diformat di luar ruangan, dengan memberikan informasi dan pemahaman, tentang proses berkarya, perolehan ide sampai eksekusinya menjadi poster.
Materi perancangan desain poster, disampaikan oleh pembuatnya, yakni Basnendar Herry Prilosadoso, yang memaparkan seputar latar belakang dari ide awal membuat kampanye, ide poster, tahap awal sampai eksekusi pembuatannya di komputer, serta unggah karya poster tersebut di media sosial (Medsos).
Implikasi Poster
Mamo Kay, mengulas implikasi desain poster kepada masyarakat, sebagai audiensi ataupun segmentasi poster tersebut. Aspek akademisi dan edukasi dibahas dan dikritisi oleh Asmoro NP.
Kegiatan ini, dihadiri para mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Solo dan masyarakat umum, dengan mematuhi protokol kesehatan. Acara ini, juga membuka sesi tanya jawab dalam dialog interaktif.
Basnendar H, Jumat (10/7), menyatakan, acara ini diharapkan menjadi media edukasi dan informasi, baik dalam perancangan desain poster itu sendiri, maupun implikasi konten poster terhadap perilaku masyarakat, terkait dengan adanya pandemi Covid-19. ”Selain itu, untuk dijadikan inspirasi bersama, dalam memandang wabah corona dengan sikap tetap positif dan kreatif,” jelasnya.
Bambang Pur