WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Bupati Wonosobo Eko Purnomo menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi positif kepada seluruh jajaran birokrasi di lingkungan Pemkab setempat atas kerja keras mengendalikan laju penularan dan penyebaran virus Corona di masyarakat.
“Bahkan, sampai saat ini semua pihak telah dan tetap berkomitmen dalam menerapkan protokol kesehatan pada pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing, di tengah pandemi Covid-19 yang masih belum berakhir ini,” katanya.
Dikatakan Eko Purnomo, saat ini Wonosobo dalam status zero Covid-19 atau 0 kasus positif virus Corona. Tetapi pihaknya berharap semua harus tetap waspada dan hati-hati karena penyakit Covid-19, sewaktu-waktu masih bisa mengancam.
Bupati Wonosobo, Eko Purnomo mengatakan hal itu, saat membuka “Rapat Koordinasi Perangkat Daerah se-Kabupaten Wonosobo” di Pendopo Bupati Belakang, Rabu (8/7). Rakor diikuti seluruh pimpinan OPD di lingkungan Pemkab setempat.
Eko meminta kepada seluruh jajaran birokrasi, untuk menjadi teladan masyarakat, dalam pelaksanaan penerapan protokol kesehatan. Memenuhi aturan dan himbauan yang telah ditetapkan pemerintah, demi kebaikan dan kesehatan bersama.
Jangan Lengah
“Semua harus tetap waspada dan jangan sampai lengah. Tetap disiplin mengenakan masker, jaga jarak dan rajin mencuci tangan menggunakan sabun pada air mengalir, setiap memulai dan mengakhiri aktivitas sehari-hari,” tegasnya.
Terkait masalah pemerintahan, Eko menandaskan reformasi birokrasi pada dasarnya merupakan upaya melakukan perbaikan kinerja birokrasi, dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
“Itu sejatinya tidak hanya dilakukan terhadap struktur organisasi saja. Tapi juga menyangkut berbagai proses penyelenggaraan pemerintah daerah dari hulu hingga hilir,” imbuhnya.
Penyederhanaan berbagai regulasi, sambungnya, dan perubahan pada sistem manajemen sumber daya manusia (SDM) Aparatur Sipil Negara (ASN), diharapkan mampu mendorong, memacu kinerja organisasi pemerintah daerah.
“Perubahan pada sistem pengawasan dan akuntabilitas, juga didesain agar mampu mendorong penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, bebas dari korupsi, kolusi dan bepotisme (KKN),” terangnya.
Menurut Eko, reformasi birokrasi merupakan langkah awal, untuk melakukan penataan sistem penyelenggaraan pemerintahan yang baik, efektif dan efisien. Sehingga dapat melayani masyarakat secara lebih cepat, tepat dan professional, dalam menghadapi berbagai tantangan semakin kompleks.
Penilaian Sakip
Sekretaris Daerah Wonosobo, One Andang Wardoyo, menambahkan penyamaan persepsi antar perangkat daerah sangat penting dalam reformasi birokrasi.
Koordinasi, sinergi dan penyamaan persepsi antar OPD sangat penting dalam implementasi reformasi birokrasi.
“Sesuai dengan tujuan dari reformasi birokrasi adalah mewujudakan tata kelola pemerintahan yang baik, membentuk ASN/birokrasi yang profesional, berintegritas tinggi serta menjadi pelayan masyarakat yang baik,” jelasnya.
Karena implementasi reformasi birokrasi, menurutnya, adalah pelayanan pada masyarakat. Reformasi birokrasi akan dianggap berhasil bila pelayanan pada masyarakat berjalan baik, efektif dan profesional.
“Tentunya dengan dilandasi aturan yang ada. Sehingga semua dapat berjalan dengan baik tanpa harus melanggar hukum atau peraturan lainnya,” tandasnya.
Pada kesempatan itu Bupati juga menyerahkan piagam penghargaan penilaian SAKIP kepada 3 perangkat daerah yaitu BKD, Inspektorat dan Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Transmigrasi (Disnakertrans).
“Tiga OPD terbaik itu merupakan hasil seleksi Pemkab Wonosobo dalam penilaian SAKIP kepada 40 OPD, dengan hasil : 20 OPD memperoleh nilai dengan kategori BB (sangat baik), dan 20 OPD memperoleh nilai dengan kategori B (baik),” bebernya.
Muharno Zarka/mm