SEMARANG – Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unissula angkatan 2018 melakukan kampanye stop stigma negatif terkait Covid-19 diperuntukan untuk masyarakat Indonesia yang saat ini masih berstigma negatif terhadap seseorang atau sekelompok orang yang mengalami gejala atau menyandang penyakit tertentu. Mereka mendapatkan tindakan diskriminasi dan tak sedikit diperlakukan berbeda.
Selain itu banyak akun-akun sosial yang menyebarkan berita hoax, itu justru makin memperparah situasi. Dengan kejadian seperti itu mahasiswa Ilmu Komunikasi membuat sebuah gerakan kampanye yang bergerak disosial media. Karena menurut mereka dijaman sekarang ini sosial media sangat berpengaruh besar buat perubahan dunia apalagi sekarang adalah eranya kaum millenial. “Targetnya adalah kaum milenial. Mereka yang seharusnya kita edukasi karena mereka berpotensi besar menyebarkan berita hoax dan bisa menimbulkan stigma negatif di masyarakat”, ungkap Faruq Indrawan.
Ia juga mendorong agar masyarakat tidak langsung mempercayai pesan/berita yang didapat dan jangan langsung dishare karena jika berita itu terbukti hoax sama dengan anda membuat orang terjerumus untuk melakukan kesalahan.
Stigma negatif terjadi pada pasien, ODP, PDP serta petugas kesehatan yang menangani pasien. Stigma negatif yang diberikan hanya akan memperparah keadaan baik secara mental maupun pada penyebaran penyakit itu sendiri. Dan itu permasalahan yang harus diperbaiki di masyarakat Indonesia. “Kita mengajak masyarakat untuk berfikir cerdas dalam menangani kasus Corona ini, dengan kita bergerak disosial media mengupload pamflet-pamflet dan membuat video layanan masyarakat kita berharap masyarakat mulai menyadari itu dengan pesan-pesan yang kita buat”, pungkas Faruq Indrawan.
*Faruq Indrawan, Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Unissula angkatan 2018