blank

BREBES (SUARABARU. ID) – Data penerima bantuan sosial (bansos) warga yang terdampak pandemi virus corona atau Covid-19 di Kabupaten Brebes tumpang tindih. Tak sedikit penerima bantuan dalam satu Kartu Keluarga (KK) yang dobel menerima bantuan Covid-19 ini. Hal ini dikarenakan data yang digunakan tidak berdasarkan satu data (single data).

Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pembangunan Daerah (Baperlitbangda) Brebes, Edi Kusmantono mengatakan, Bansos Covid-19 datanya semrawut atau carut-marut karena Pemkab Brebes sendiri tidak punya single data. Pihaknya sedang berupaya untuk menyatukan data kependudukan agar menjadi single data.
“Data kalau sudah pakai NIK itu bisa mudah untuk kita melakukan perencanaan pembangunan termasuk untuk Bansos. Memang kemarin sudah dilakukan verval BDT (Basis Data Terpadu-red) oleh dinas sosial namun itu tidak maksimal. Updating BDT justru malah semrawut karena tidak dilakukan penyaringan. Orang yang meninggal pun datanya masih ada,” katanya.

Kepala Seksi Kelembagaan dan Data Dinsos Brebes, Warudin mengatakan, terkait data penerima Bansos Covid-19 memang ada data yang tumpang tindih karena pemerintah desa juga melakukan pendataan untuk bantuan dari Dana Desa. Masih ada keluarga yang menerima bantuan dari Kemensos dan dari Dana Desa atas nama berbeda dalam satu KK.

“Tapi yang menerima bantuan dobel sebagian besar sudah dikembalikan dan mengusulkan penerima yang berhak. Mungkin masih ada beberapa yang menerima. Tapi rata-rata antara 60 sampai 70 persen dari semua warga di desa itu dapat bantuan,” katanya.
Pihaknya mengaku, sebelum pamdemi Covid-19 sudah melakukan verifikasi dan validasi data (verval). Data hasil verval tersebut banyak data penduduk yang tidak terbaca di Kementerian Sosial (Kemensos). Bahkan data hasil verval, sekitar 300 ribu data kependudukan ditolak Kemensos.

“Dari 300 ribu data penduduk, 181 ribu di antaranya datanya tidak valid. Selama NIK ini tidak valid maka verval itu percuma. Kemarin kami sudah rapat dengan Baperlitbangda, Sekda, Dinpermades, Dindukcapil dan dinas lainnya untuk membahas ini,” tambahnya.

Harviyanto

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini