blank
3D illustration of Coronavirus, virus which causes SARS and MERS, Middle East Respiratory Syndrome

SEMARANG – Banyak pengalaman menarik yang dialami oleh masyarakat karena tidak mudik lebaran tahun ini karena adanya pandemi Corona. Salah satu pengalaman menarik diceritakan oleh Siti Nur Khalifah, mahasiswi Ilmu Komunikasi Unissula yang memutuskan untuk tidak mudik lebaran.

“Saya pernah pulang kampung pada awal bulan April dikarenakan saya jatuh dari tingkat kos dan kepala saya terbentur serta kaki luka parah. Karena kejadian itu saya memutuskan untuk pulang kampung ke Cepu, waktu itu kereta masih beroperasi jadinya bisa pulang meski banyak kendala terutama ketika mau ke rumah sakit. Dokter dan perawat merasa sangat was-was dengan kedatangan saya karena dari luar kota. Saat itu saya mau ronsen kepala karena terbentur. Tetapi dokternya mengajak saya langsung ke ruang isolasi untuk di cek. Saya nunggu lama hampir enam jam baru di ronsen. Selang dua hari badan agak enakan saya memutuskan untuk kembali ke Semarang karena saya mempunyai tanggung jawab dua pekerjaan di perusahaan Unilever dan BCA”, terang Khalifah.

Itu saya jadikan pengalaman saja memang benar mau pulang ke kampung halaman saja sangat ribet dan saya memutuskan untuk anti mudik tahun 2020 ini guna mendukung peraturan Pemerintah dan untuk mengurangi dampak penyebaran covid-19 . Berat sih pasti karena tidak kumpul dengan keluarga saat lebaran tapi saya harus bersifat bijak dalam hal ini. Makanya saya memutuskan untuk lebaran #dikosaja. Saat itu ia dan beberapa teman bahkan membuat kampanye #dikosaja untuk mengajak mahasiswa lainnya tidak mudik.

(Siti Nur Khalifah, Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2018)