blank
Pengamatan Gerhana Matahari di depan Masjid Agung Kudus beberapa waktu lalu. foto:dok/Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Fenomena Langit berupa Gerhana Matahari Cincin akan terjadi, pada Senin (21/6). Salah satu amalan yang bisa dilakukan adalah melaksanakan salat gerhana.

Di Kudus, gerhana akan terjadi sekitar pukul Kudus, gerhana dimulai pukul 15.02 WIB, puncaknya pukul 15.18 WIB, dan berakhir pada pukul 15.34 WIB.

Melaksanakan salat gerhana, termasuk saat terjadinya Gerhana Matahari Cincin bisa dilakukan secara individu maupun berjamaah. Masjid Agung Kudus akan melaksanakan shalat gerhana berjamaah seusai shalat Ashar dengan imam/khatib KH Noor Halim Maruf.

Adapun tata cara shalat gerhana sebagaimana dikutip dari islam.nu.or.idadalah sebagai berikut

  1. Shalat gerhana dilakukan saat gerhana sedang terjadi.
  2. Sebelum shalat, jamaah dapat diingatkan dengan ungkapan,”As-Shalâtu jâmi’ah.”
  3. Niat melakukan shalat gerhana matahari (kusufus syams) atau gerhana bulan (khusuful qamar), menjadi imam atau ma’mum
  4. Shalat gerhana dilakukan sebanyak dua rakaat.
  5. Setiap rakaat terdiri dari dua kali ruku’ dan dua kali sujud.
  6. Setelah ruku’ pertama dari setiap rakaat membaca Al-Fatihah dan surat kembali.
  7. Pada rakaat pertama, bacaan surat pertama lebih panjang daripada surat kedua. Demikian pula pada rakaat kedua, bacaan surat pertama lebih panjang daripada surat kedua.
  8. Setelah shalat disunahkan untuk berkhotbah.

Hal yang sebaiknya diperhatikan adalah dalam soal ruku’nya. Ruku’ yang pertama dalam rakaat pertama lebih panjang dari yang kedua.

Di samping itu bacaan surat dalam shalat sunah gerhana matahari boleh dipelankan, boleh juga dikeraskan, tetapi disunahkan pelan. Dalam shalat gerhana tidak ada adzan dan iqamah.

Tm-Ab