JEPARA (SUARABARU.ID) – Kabar yang beredar luas adanya 23 orang tenaga kesehatan RSUD RA Kartini Jepara positif covid-19 ditepis manajemen rumah sakit.
Direktur Utama RSUD RA Kartini Jepara, dr Dwi Susilowati M.Kes dengan singkat menyatakan, fihak manajemen masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium. Sementara juru bicara Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Jepara, dr M. Fahruddin belum memberikan konfirmasi.
BACA JUGA Temanggung Perpanjang PKM Hingga 3 Juli 2020
Memang setelah Jepara menjadi daerah transmisi lokal, tugas tenaga kesehatan sebagai garda terdepan penanggulangan covid-19 semakin berat dan beresiko Sebab sebagai daerah transmisi lokal, bisa saja ia tertular virus corona dari orang-orang yang dengan tulus ingin ditolongnya.
Demikian juga para tenaga kesehatan yang ada di Jepara yang jumlahnya lebih 2.400 orang. Mereka tersebar di 6 rumah sakit, 21 Puskesmas, 48 klinik, Laboratorium Kesehatan Daerah, Dinas Kesehatan dan IFK. Bisa saja mereka tertular virus corona sebab mereka bersentuhan atau kontak jarak dekat dengan pasien.
Kontak dengan pasien bisa saja dengan pasien yang memang positif covid, pasien yang masuk Orang Tanpa Gangguan atau pasien yang tidak terus terang jika ia memiliki riwayat perjalanan dari daerah yang telah tertular dan kontak dengan pasien positif.
Seperti yang pernah diberitakan SUARABARU.ID beberapa waktu yang lalu, kasus pasien positif covid yang tidak terus terang yang terjadi beberapa waktu yang lalu di RSUD RA Kartini Jepara. Karena dirawat di ruang biasa, ia diduga menularkan virus ini kepada tenaga kesehatan yang melayani dan merawatnya.
Karena kasus tersebut sebanyak 48 orang staf RSUD RA Kartini harus menjalani pemeriksaan swab dan 9 diantaranya harus dirumahkan untuk menjalani isolasi mandiri. Sebab mereka kontak paling dekat dengan pasien positif covid-19 yang dirawat.
Direktur RSUD RA Kartini Jepara, dr Dwi Susilowati M.Kes, membenarkan peristiwa ini. “Namun semuanya sudah tertangani sesuai dengan protokol kesehatan. Dari jumlah tersebut 34 tenaga kesehatan telah menjalani pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk memastikan terpapar atau tidaknya mereka dari virus corona,” ujarnya kepada SUARABARU.id. beberapa hari yang lalu.
Bahkan kemudiaan dilakukan pemeriksaan rapid test terhadap 110 orang tenaga kesehatan di RSUD RA Kartini. “Semua karyawan RSUD RA Kartini yang jumlahnya 1007 orang nantinya secara bertahap akan dilakukan pemeriksaan rapid test. Kami mendapatkan bantuan dari dana APBD sebanyak 1.800 pcs,” ujar Direktur Utama RSUD RA Kartini dr Dwi Susilowati kepada SUARABARU Jumat (12/6-2020) malam.
Dari 110 orang tenaga kesehatan tersebut ditemukan enam orang tenaga kesehatan dinyatakan reaktif.
Hadepe / Ulil Abshor