MAGELANG (SUARABARU.ID) – Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Taman Dewanta Kecamatan Ngablak,Kabupaten Magelang, menggelar ujian kenaikan kelas (UKK) bagi program kesetaraan Paket B (SMP) dan Paket C (SMA). Ujian berlangsung tanggal 8 sampai 13 Juni.
PKBM yang berlokasi di lereng Gunung Telomoyo tersebut melaksanakan ujian kenaikan kelas bagi seluruh warga belajarnya. PKBM yang terakreditasi B tersebut menampung 109 warga belajar paket B setara kelas 7-9 dan 204 warga belajar paket C setara kelas 10-12.
Direktur PKBM Taman Dewanta Ngablak Zaenal Afifudin mengatakan, kegiatan belajar mengajar bagi dunia pendidikan non formal di masa pandemi ini meski ada pengaruhnya, tetapi tidak signifikan seperti halnya pendidikan formal. Dengan sistem belajar di dalam ruangan dan luar ruangan, PKBM sebagai wadah pendidikan kesetaraan cukup fleksibel dan luwes dalam memberikan pelayanan kepada warga belajar.
Sebelum pandemi, sistem pembelajaran jarak jauh diperuntukan bagi warga yang jaraknya memang jauh atau bagi mereka yang kesulitan waktu karena bekerja. Namun, setelah pandemi hampir seratus persen warga belajar menggunakan sistem dalam ruangan. Baik yang jauh, dekat, bekerja, orang tua maupun yang anak usia sekolah.
Operator PKBM Taman Dewanta Andi Saputra mengatakan, untuk ujian kenaikan.kelas online PKBM memakai aplikasi Computer Based Test (CBT). Aplikasi itu mudah, warga belajar tinggal mengikuti perintah yang sudah ada. Bisa dilakukan di mana saja tanpa berkerumun.
“Warga belajar bisa mengakses ujian dari komputer, handphone, bahkan melalui smart tv dengan memanfaatkan akses internet di rumah masing-masing. Bagi warga belajar yang
tidak memiliki hp android, diberikan ujian dengan standar kesehatan ketat. Bagi yang kesulitan sinyal bisa mencari lokasi yang bagus sinyalnya,” katanya.
Plt Kepala UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Ngablak Suharyanti SPd menyambut antusias ujian kenaikan kelas itu. “Lanjutkan dan kembangkan terus aplikasinya. Layani warga belajar semaksimal mungkin dengan ikhlas dan bahagia. Kegiatan ini akan terus menurunkan angka putus sekolah di Kabupaten Magelang,” katanya.
Eko Priyono-trs