DEMAK (SUARABARU)– Puluhan onthelis dari beberapa klub sepeda tua yang tergabung dalan Komunitas Sepeda Tua Indonesia (Kosti) Demak, menyambut New Normal dengan “ngonthel” bareng keliling kota.
Sebelumnya, puluhan sepeda tua terparkir rapi di depan seputar Simpang Enam depan Masjid Agung Demak. Komunitas onthel yang sempat vakum kurang lebih tiga bulan selama pandemi covid-19 ini, kembali eksis di awal periode New Normal.
Hal ini seperti yang disampaikan Humas Kosti Demak, Rudy Ryan, di sela-sela kegiatan itu. Menurutnya, selain menjalin silaturahmi antar-klub, juga melakukan Halal Bihalal.
BACA JUGA : Pasien PDP di Jepara yang Meninggal Mencapai 16 Orang
Meskipun demikian, setiap anggota tetap memperhatikan protokol kesehatan covid-19, dengan memakai masker, tanpa jabat tangan dan menyediakan hand sanitizer.
”Klub onthelis berkumpul menjalin silaturahmi dan ber-Halal Bihalal, namun tetap memperhatikan protokol kesehatan. Kegiatan ini juga sebagai sarana olah raga ringan, untuk menjaga imun tubuh dan kebugaran,” jelas Rudy.
ngonthel seperti ini, merupakan kegiatan rutin yang dilakukan tiap Minggu pagi. Namun rutinitas itu sempat terhenti selama pandemi covid-19. ”Ngonthel perdana ini, juga bertujuan untuk mengenalkan transportasi sejarah dan budaya bersepeda di Kota Wali,” imbuhnya.
250 Orang
Sementara itu, Ketua Organisasi Genjot Lawas Demak (Oglek) Sunu Dwi Sudarso, yang juga ikut dalam kegiatan ini menambahkan, ada beberapa klub yang turun ke jalan, untuk menyambut New Normal.
”Ada sekitar tiga klub yang turut ngonthel bareng, dari sembilan klub yang ada. Sebab kalau semua klub hadir, justru akan terjadi pelanggaran PSBB, karena yang ikut pasti lebih dari sekitar 250 orang. Untuk antisipasi akumulasi massa onthelis, kita sarankan setiap klub bisa melakukan di wilayahnya masing masing,” jelas Sunu.
Diungkapkan dia, sembilan klub yang tergabung di Kosti Demak, tersebar di beberapa kecamatan. Sehingga untuk kegiatan ngonthel, dilakukan mandiri.
Sebelum dilaksanakannya kegiatan ngonthel bareng, berderet sepeda onthel lawas dari pabrikan mancanegara, terlihat terparkir di seputar Simpang Enam. Sesaat kemudian, mereka bergerak keliling kota, dan berakhir di salah satu rumah anggota.
Rudy-Riyan