JEPARA(SUARABARU.ID) – Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Jepara yang meninggal hingga Minggu (7/6-2026) mencapai 16 orang, setelah tadi pagi MD (54 th), warga Batealit meninggal dunia. MD, pegawai di KUA Batealit ini sejak 2 hari yang lalu dirawat di RS Ketileng Semarang dengan keluhan sesak nafas.
Rencananya adik kandung, H. Ali Mufidz, Mantan Gubernur Jawa Tengah ini akan dimakamkan dengan standar pemulasaraan jenazah covid-19 di Mindahan Batealit.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid 19 Jepara, dr M. Fahruddin membenarkan bahwa MD akan dimakamkan dengan standar covid-19 walaupun pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) belum keluar hasilnya. Hingga belum diketahui apakah yang bersangkutan positif covid atau negatif,
“Namun sebagai sikap kehati-hatian yang berlaku nasional, maka setiap pasien dengan status PDP dimakamkan dengan protokol covid,” ujar M. Fahruddin.
Pemakaman dilakukan oleh Satgas Pemakaman Covid 19 yang terdiri dari BPBD Jepara dengan didukung oleh para relawan yang terdiri dari Pramuka, SAR, Ubaloka, MDM, Bagana, LPBINU, SAR FKAM.
“Tim ini telah mendapatkan beberapa kali pelatihan untuk melakukan pemakaman dengan standar covid-19,” ujar Muhammad Zainudin, koordinator pemakaman covid – 19 dari BPBD Jepara.
Juru Bicara GTPP M. Fahruddin juga menjelaskan, sampai hari ini jumlah pasien PDP Jepara adalah 120 orang. Dari jumlah tersebut 74 dinyatakan sehat, dan 30 orang masih dalam status PDP.
Pasien PDP ini terinci, PDP dalam pengawasan fasilitas pelayanan kesehatan 14 orang, dan rawat inap 16 orang. Sedangkan pasien PDP yang meninggal 16 orang. Untuk Orang Dala Pemantauan dari 781 orang, 684 dinyatakan selesai pemantauan dan 97 ODP masih dalam pemantauan.
Hadepe / Ulil Abshor