SEMARANG (SUARABARU.ID) – Ketua Umum Persitema Kabupaten Temanggung Yunianto menuturkan mengelola tim sepak bola itu tidak mudah. Dibutuhkan banyak dukungan untuk meraih sukses. Pria 44 tahun ini memimpin Laskar Bambu Runcing sejak 2015.
”Saya pernah jadi manajer Persitema mulai 2011 hingga 2013. Saat itu kami berlaga di Divisi Utama,” ujar ketua DPRD Temanggung itu. Sedari kecil, dia sangat menyukai sepak bola. Pasalnya, dalam sepak bola ada semangat profesionalisme, dan antusiasme.
Ketua Askab PSSI Temanggung ini kian cinta timnya setelah berhasil membangun Stadion Bumi Phala. Demi menjadikan Persitema tetap eksis, Yunanto telah banyak berkorban tenaga, waktu, dan uang. Kendati begitu, dia pantang mengeluh. Bagi mantan kepala desa Caruban, Kecamatan Kandangan ini, segala pengorbanan terasa indah jika tim meriah target yang dicanangkan.
Dia punya cita-cita membawa Laskar Bambu Runcing promosi ke Liga 2. Memang butuh waktu dan proses untuk mewujudkannya. Namun, ketua DPC PDIP Temanggung itu optimistis target menembus Liga 2 bakal terpenuhi melalui dukungan kuat dari internal tim, memiliki finansial yang mencukupi, lalu ada atensi dari Pemkab, dan masyarakat Temanggung.
”Kami mengutamakan pemain lokal 80 persen. Mengenai pendanaan, kami dibantu APBD. Sebab, Persitema masih tampil di Liga 3 (amatir). Dana disalurkan melalui KONI Temanggung,’’ jelas anggota Exco PSSI Jateng ini. Meski hanya bermain di Liga 3, dibutuhkan paling tidak Rp 1 miliar untuk mengarungi satu musim kompetisi. Padahal, total bantuan APBD cuma Rp 600 juta, itu pun bukan hanya untuk cabang sepak bola. (rr)