blank

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Satu orang kepala dinas, satu orang camat, dan satu orang sekretaris camat Pemerintah Kota Semarang positif Covid-19. Hal tersebut seperti yang diungkapkan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Selasa (2/6/2020).

“Teman kami ada yang positif, satu kepala dinas, satu camat, dan satu sekcam. Sudah kami telusuri keluarganya termasuk di lingkup kerjanya apakah mereka kemudian aman atau mata rantainya masih sangat panjang,” kata wali kota yang biasa disapa Hendi ini.

Hendi menjelaskan, saat ini kondisi kepala dinas, camat, dan sekcam yang positif tersebut sampai kini masih berkomunikasi dengannya dan mengatakan kondisinya sehat. Adapun ketiganya sekarang menjalani karantina dirumah dan salah satunya melakukan karantina di rumah sakit.

blank
Pejabat eselon II dan III Pemkot Semarang menjalani tes swab Dinkes Kota Semarang

“Hari ini (Selasa 2 Juni) kita melakukan tes swab kepada seluruh pejabat eselon II dan III dengan 250 reagen (pereaksi kimia). Ya namanya kita berinteraksi ke masyarakat, mudah-mudahan tidak ada lagi yang positif, tetap semangat ke teman-teman pemkot,” katanya.

Orang nomor satu di Kota Semarang ini mengatakan, dari total awal 47 penderita Covid-19 di kota Semarang sekarang menjadi 131 penderita Covid-19. Dari semula trennya turun, sekarang naik sampai mendekati titik awal saat sebelum PKM pertama diberlakukan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang dr. Abdul Hakam mengatakan, dari hasil evaluasi PKM terakhir saat ini di Kota Semarang terdapat cluster baru penyebaran Covid-19. Di antaranya Pasar Kobong, Pasar Jati Banyumanik, Pasar Prembaen, dan Pasar Burung Karimata.

Dari hasil tes swab yang dilakukan Dinkes terdapat pedagang yang positif, dan sekarang sudah ditracking apakah sudah berhenti atau masih berkembang. Selain itu dari hasil tes swab juga ditemukan kasus positif di Rusunawa Kaligawe, serta disalah satu perbankan dimana satu keluarga positif terkena Covid-19 dan sudah dilakukan tracking.

“Sekarang kita fokusnya swab test bukan rapid, kita kan mau menuju new normal. Kalau rapid test sensitifnya rendah, apalagi di Semarang sudah ada 2-3 rumah sakit yang bisa pemeriksaan dan PCM sebanyak 12500 sudah siap,” katanya.