blank
Jubir GTPP Covid 19 Jepara, dr M. Fahruddin

JEPARA(SUARABARU.ID) –  Jumlah penderita covid 19 di Jepara terus melonjak tajam secara cepat  setelah dilakukan rapid test agresif masif oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jepara dan pemeriksaan swab. Disamping itu juga dengan kemampuan RSUD  RA Kartini Jepara melakukan Tes Cepat Molekuler.

Jum’at (29/5-2020)  pagi ini diumumkan lagi 3 orang pasien positif covid-19 setelah seorang bocah berusia 10 tahun semalam  dinyatakan positif. Dengan demikian jumlah pasien positif di Jepara mencapai 15 orang. Dari jumlah tersebut 1 orang meninggal, 4 orang sembuh dan 9 orang  masih dirawat.

Tiga pasien yang baru diumumkan adalah Ny. H.A dari Pecangaan yang bekerja di Kaliwungu Kudus.  Sedangkan kedua adalah Ny S 50 tahun dari Kalinyamatan. Pasien ini berjualan di pasar Kalinyamatan. Sedangkan pasien ketiga adalah Ny. Z (70 th) dari Pecangaan yang berjualan ikan di pasar Pecangaan.

“Pagi ini tim kecamatan dan desa dibawah koordinasi GTPP Kabupaten langsung bergerak cepat melakukan pelacakan kontak erat dengan ketiga pasien. Termasuk kontak erat dengan pasien anak berusia 10 tahun yang semalam diumumkan,” ujar Juru Bicara GTPP Covid-19 Jepara, dr. M. Fahruddin kepada media. Semua orang yang masuk ketegoro tring 1 atau keluarga terdekat akan dilakukan test swab dan jalani isolasi mandiri dan untuk ring 2 akan dilakukan rapid test.

blank
dr Tri Adi Kurniawan Sp.Paru, M Kes, FISR, Ketua Tim Penanganan Covid RSUD RA Kartini Jepara

Terkait dengan peningkatan angka penderita covid-19 ini, Ketua Tim Penanganan Covid 19 RSUD RA Kartini Jepara, dr Tri Adi Kurniawan, Sp.Paru, M.Kes, FISR menghimbau warga untuk benar-benar mematuhi protokol kesehatan.

“Kuncinya adalah menjalankan dengan ketat psysical distancing, sering cuci tangan pakai sabun, pakai masker jika ditempat umum, hindari kerumunan, makan bergizi dan selalu berdoa,” ujar Tri Adi Kurniawan.

Karena itu pada pekan syawalan ini harapan kami memang dilakukan tindakan antisipasi darin jajaran terkait, “Jangan sampai kemudian karena budaya ini kita mengabaikan protokol kesehatan,” ujarnya. Pasar juga harus lebih diperhatikan tindakan preventifnya. Sebab beberapa kasus didapat dari lingkungan pasar.

Hadepe / Ulil Abshor

blank

blank

blank

blank

blank