PARIS (SUARABARU.ID) – Ketua Federasi Tenis Prancis Bernard Giudicelli membuka opsi menggelar turnamen Prancis Terbuka tanpa penonton. Selain itu, dia berharap bisa mendapat waktu yang pas. Pandemi virus corona memaksa sejumlah turnamen tenis dunia ditangguhkan sejak Maret lalu, termasuk Prancis Terbuka 2020 yang sedianya dimainkan pada 24 Mei.
Kebijakan Pemerintah Prancis melarang semua event olahraga hingga September jadi hambatan tersendiri bagi panitia pelaksana Prancis Terbuka. Meski demikian, Giudicelli tetap optimistis bisa menggelar salah satu turnamen grand slam legendaris itu. ”Kami membuka semua opsi. Pertandingan dan para pemain merupakan inti cerita dari Roland Garros. Pertandingan memang berada di stadion, tetapi juga disaksikan dilayar televisi. Jutaan penonton di dunia telah menunggu,” ujar Guidicelli kepada AFP.
French Open dijadwalkan pada 20 September. Perubahan jadwal ini mendapat kritik karena sangat mepet dengan turnamen Grand Slam lain, yakni Amerika Serikat (AS) Terbuka yang akan diadakan dari 26 Agustus sampai 8 September. Giudicelli terus bernegosiasi agar Prancis Terbuka dapat diadakan satu pekan sebelumnya.
Dengan begitu, jadwal pertandingan tak akan mepet dengan AS Terbuka. ”Kami terus bekerja bersama, tapi masih terlalu awal untuk menentukan,” tandasnya. Yang jelas, pihaknya ingin mencari solusi terbaik. (rr)