MAGELANG (SUARABARU.ID) – Wali Kota Sigit Widyo nindito meminta warganya jangan berlebihan belanja kebutuhan Lebaran. Karena saat ini masyarakat masih menghadapi pandemi Virus Corona.
Permintaan itu disampaikan ketika meninjau kesiapan Kota Magelang menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 H/2020 ke sejumlah lokasi strategis. Sigit didampingi Wakil Wali Kota Magelang Windarti Agustina, beserta jajarannya serta pejabat Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Magelang.
‘’Belanja menjelang Idul Fitri ya secukupnya saja, jangan berlebihan,’’ pintanya.
Dia juga mengingatkan, di tengah wabah virus corona masyarakat harus disiplin menerapkan protokol kesehatan. Seperti menggunakan masker, jaga jarak, dan segera cuci tangan atau pakai hand sanitizer setelah transaksi belanja.
Sigit menilai kesiapan Kota Magelang sudah baik, semua berjalan tertib dan kondusif. Hal yang paling penting adalah penerapan protokol kesehatan yang juga sudah baik, meski sebelumnya beredar di media sosial kondisi pasar Rejowinangun belum teratur.
‘’Alhamdulillah dari apa yang kita lihat, semua berjalan tertib dan kondusif, juga sudah menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Termasuk mengontrol yang kemarin sempat viral karena tidak teratur, parkiran membludak dan sebagainya. Alhamdulillah sekarang sudah bagus. Jadi seperti ini yang harus dipertahankan,’’ harapnya.
Wali kota menanyakan harga sejumlah komoditas di pasaran kepada para pedagang. Seperti bawang merah, daging ayam dan lainnya.
Menurutnya, sejauh ini harga masih stabil. Hanya beberapa komoditas yang mengalami kenaikan. Yakni bawang merah yang semula Rp 30.000 menjadi Rp 50.000 per kilogram.
‘’Saya kira wajar karena saat-saat seperti ini semuanya perlu masak. Yang saya harapkan masyarakat tetap mengontrol belanjanya. Jangan berlebihan lah, sesuai kebutuhan saja,’’ tuturnya.
Sebelum mengunjungi Pasar Rejowinangun, rombongan menyampaikan bingkisan dari PT PLN Persero kepada awak angkutan Kota Magelang di Kantor Dinas Perhubungan. Selanjutnya ke agen Elpiji Fatima Wates dan pasar modern dan pasar tradisional.
‘’Saya mengecek ketersediaan gas, alhamdulillah mencukupi, bahkan sangat mencukupi. Banyak suplainya, karena mungkin permintaannya juga berkurang, wajar karena ada Covid-19,’’ ucapnya.
Sigit berharap tahun ini tidak ada lagi peredaran daging sapi gelonggonan. Dia meminta pedagang untuk menjaga kualitas barangnya demi melindungi konsumen dan menjaga citra Kota Magelang sebagai Kota Jasa.
‘’Kualitas harus masuk. Apalagi kalau ada daging gelonggongan, pasti akan saya proses. Saya juga sudah koordinasi ini tadi dengan Polres Magelang Kota,’’ tegasnya. (Pro/Kota Magelang)
Editor :Doddy Ardjono