blank
SERAHKAN BANTUAN: Bupati Demak beserta unsur Forkopimda, memantau kesiapan karantina desa, dan menyerahkan bantuan APD serta Hand Sanitizer pada Kades Tlogodowo Lutfi Rokhib. Foto: rudy

DEMAK (SUARABARU.ID)– Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang meliputi jajaran Forkopimda Demak, melakukan pemantauan tempat karantina atau isolasi warga di beberapa kecamatan, Rabu (20/5/2020).

Tujuan diadakannya monitoring ruang karantina itu, selain melihat kesiapan di desa, juga memantau warga yang telah mudik jelang Lebaran. Meskipun ada larangan dari pemerintah untuk tidak melakukan mudik, namun tidak menutup kemungkinan masih ada warga yang tetap nekat mudik.

Dalam melakukan tugas pemantauan tempat karantina yang meliputi 14 kecamatan itu, dibagi menjadi empat tim pemantau. Sedangkan Forkopimda yang terdiri Bupati HM Natsir, Dandim 0716 Letkol M Ufiz, Kajari dan Kabag Ops Polres Demak dan Kabag Prokompi tergabung dalam Tim l.

BACA JUGA : 16 Pasien Covid-19 di Demak Dinyatakan Sembuh

Tim ini memantau empat wilayah kecamatan, yakni Posko Desa Tlogodowo (Kecamatan Wonosalam), Desa Bolo (Kecamatan Demak), Desa Bakung (Kecamatan Mijen) dan Desa Kenduren (Kecamatan Wedung).

Saat di posko karantina Desa Tlogodowo yang menempati ruang kelas PAUD Asri, rombongan tim mendapat penjelasan dari kepala desa setempat, Lutfi Rokhib. Dikatakan Lutfi, di desanya terdapat pasien ODP sebanyak 26 orang, dan mereka melakukan karantina mandiri di rumah.

”Ada 26 orang ODP di desa kami, kondisi mereka sampai saat ini masih baik-baik saja, dan secara tertib melakukan karantina mandiri di rumah. Ada pun langkah aparat desa untuk mencegah penyebaran covid-19, telah mengeluarkan larangan warga desa untuk melakukam takbir keliling. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Babhinsa dan Babhinkamtibmas untuk menyampaikan hal itu kepada seluruh masyarakat desa” jelas kades Lutfi.

Di tempat karantina berikutnya di Desa Bolo, Kecamatan Demak Kota, bupati sempat memberikan pesan singkatnya. ”Mendekati Lebaran, saya berharap pihak perangkat desa dibantu petugas Koramil maupun Polsek, untuk bersinergi memberi pengumuman, imbauan kepada masyarakat, agar tidak berkerumun atau bergerombol saat berziarah di makam,” harap bupati.

Ditambahkan dia, masyarakat hendaknya bisa menjaga jarak dan tidak bersalaman dulu, saat melakukan halal bihalal.

Serahkan Bantuan
Sementara itu, Kepala Desa Bolo Wignyo Utomo menyampaikan, di desanya ada pasien ODP 60 orang. Mereka datang dari Ibukota dan luar Jawa.

”Di desa kami ada 60 ODP, mereka dari DKI dan luar Jawa. Sebanyak 57 orang menjalani karantina mandiri, dan kini sudah selesai. Saat ini tersisa dua orang yang melakukan karantina mandiri di rumah, dan satu orang dikarantina desa, untuk isolasi diri,” ungkap Kades Bolo.

Dalam kunjunganya itu, bupati bersama Forkopimda menyerahkan bantuan Hand Sanitizer, disinfektan dan Alat Pelindung Diri, yang diperuntukkan bagi petugas lapangan. Bantuan itu juga diberikan kepada dua desa lainya, Desa Bakung Mijen dan Desa Kenduren Wedung.

Terkait masih banyaknya penyebaran covid-19 di Demak, bupati berharap agar seluruh warga menaati imbauan pemerintah. ”Bagi pemudik atau pendatang harus rela untuk melakukan karantina atau isolasi diri. Dan bagi masyarakat, jangan membangkang keputusan pemerintah. Sebab ini untuk kebaikan kita semua,” tegas bupati.

Rudy-Riyan