BLORA (SUARABARU.ID) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora, Jawa Tengah, Senin (18/5/2020), mengeluarkan rilis terbarunya dengan mendata warga yang mudik di tengah pandemi Covid-19 sudah mencapai 32.016 jiwa.
Para pemudik (perantau) itu diperkirakan masih akan terus mengalir pulang ke kabupaten penghasil kayu jati itu, karena perusahaan tempat usahanya tutup, dan alasan lain memaksa warga pulang ke kampungnya.
“Dari hari ke hari pemudik terus bertambah, hari ini sudah 32.016 orang,” jelas Bupati Blora, Djoko Nugroho, di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 setempat.
Bupati tidak merasa lelah menghimbau warga yang masih berada di luar daerah untuk tidak mudik dulu, ini sesuai dengan kebijaksanaan yang diluarkan pemerintah untuk mencegah pesebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
“Sedulur-sedulur yang masih di perantauan, tolong untuk tidak mudik dulu, sabar menunggu virus corona reda,” pesan Bupati Blora.
Dalam menyampaikan update perkembangan Covid-19, Bupati didampingi Direktur RSUD dr. Soetijono Blora, Nugroho Adiwarso, dan Kepala Dindagkop dan UKM, Sarmidi.
Wajib Lapor Desa
Berdasarkan data monitoring yang masuk di posko GTPP Covid-19, jumlah orang tanpa gejala (OTG) 184, orang dalam pemantauan (ODP) 184, pasien dalam pengawasan (PDP) 13 orang.
Sedangkan warga positif rapid test dari 71 menjadi 80 orang tersebar di 14 dari 16 kecamatan di kabupaten paling timur di Jateng ini. Adapun warga Blora positif tertular virus corona 14, tiga orang meninggal dunia, dan 11 kini masih dirawat.
“Laporan dari Dinkes, ada satu PDP lagi yang meninggal dunia, tapi hasil Lab-Swab PCR-nya belum keluar,” jelas Djoko Nugroho.
Adapun jumlah pemudik atau pendatang warga Blora mencapai 32.016 jiwa, diminta wajib lapor ke desa, isolasi mandiri 14 hari di rumah dan di tempat lain yang disediakan pihak desa atau kelurahan masing-masing.
Para pendatang atau pemudik, Bupati Blora berpesan agar jujur ketika memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan, agar penanganan medisnya sesuai standar operasionmal prosedur (SOP) dan tidak menyebabkan penularan ke tenaga medis.
“Untuk mencegah pesebaran Covid-19, kejujuran pasien sangat dibutuhkan oleh para tenaga medis,” pesan Djoko Nugroho.
Selain itu, Bupati Blora bepesan agar masyarakat selalu jaga jarak, hindari kerumunan atau berkumpul, selalu menjaga kesehatan dengan cuci tangan yang benar dan jangan keluar rumah jika dirasa tidak penting, pungkas Bupati Blora.
Wahono-trs