blank
Suasana operasi pasar gula pasir di Pasar Bitingan Kudus. foto:Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah menggelar operasi pasar gula pasir di Pasar Bitingan, Kabupaten Kudus, Senin (18/5), untuk menekan harga jual komoditas tersebut di pasaran agar bisa normal kembali.

Operasi pasar gula pasir sebanyak 4 ton tersebut digelar di pintu masuk Pasar Bitingan Kudus yang ada di Jalan Mayor Basuno dan jumlah warga yang antre juga cukup banyak.

“Agar harga jual gula pasir bisa turun, kami akan menggelar operasi pasar secara terus menerus hingga harganya benar-benar turun,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah Arif Sambodo di sela-sela memantau pelaksanaan operasi pasar gula pasir di Pasar Bitingan Kudus.

Ia mengakui upaya operasi pasar sudah digelar sejak awal, namun tujuan sebelumnya agar harga tidak sampai melampaui harga Rp18.000 per kilogram.

Hingga sekarang jumlah gula pasir yang digelontorkan bersama pabrik gula sejak Februari 2020 mencapai 608 ton, belum termasuk gula yang digelontorkan lewat operasi pasar di Kudus hari ini (18/5).

Sejak awal Januari 2020, kata dia, harganya memang relatif tinggi, kemudian Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perdagangan meminta daerah membanjiri pasar dengan gula pasir.

Gula yang digelontorkan ke pasar, kata Arif,  merupakan raw sugar impor yang diolah menjadi gula kristal putih dan dijual dengan harga Rp12.500/kg.

Operasi pasar yang digelar tidak hanya menyasar Kota Kudus, karena sebelumnya juga digelar di Solo, Batang, Demak, Kendal, Temanggung dan daerah selatan. “Sudah ada sekitar 600 ton lebih yang kami lempar ke pasaran. Selama harga belum Rp12.500 per kilogram, operasi pasar akan kembali digelar,” ujarnya.

Sesuai dengan instruksi pusat, kata dia, operasi pasar akan digelar secara masif supaya harganya turun menjadi Rp12.5000/kg.

Berdasarkan informasi dari Dinas Perdagangan Kudus, harga jual gula pasir saat ini juga mulai turun di tingkat konsumen akhir. Kalaupun masyarakat menemukan adanya pedagang besar yang berupaya menimbun gula, silakan dilaporkan ke satuan petugas pangan.

“Karena sesuai instruksi, tim Satgas Pangan untuk menindak pedagang yang diduga menjual gula dengan harga tidak wajar. Memang harus bertindak represif agar harga gula semakin turun,” ujarnya.

Terkait dengan stok gula di pasar modern yang tidak ada, kata dia, informasi Minggu (17/5) malam, para produsen diminta mengisi kekosongan di supermarket maupun minimarket yang mengalami kekosongan stok dengan harga jual ke konsumen Rp12.500/kg.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Sudiharti menjelaskan harga gula di Kudus mulai turun menjadi Rp16.000/kg, sedangkan harga di tingkat agen berkisar Rp13.800/kg. “Operasi pasar gula ini bagi masyarakat umum. Mereka dibatasi membeli dua kilogram,” ujarnya

Ant-Tm

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini