KUDUS (SUARABARU.ID) – Sembilan desa di Kabupaten Kudus, Senin (18/5) mulai mencairkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Desa (DD). BLT itu didistribusikan kepada warga yang perekonomiannya terdampak pandemic Covid-19.
Masing-masing penerima, akan mendapatkan bantuan uang tunai dengan nominal Rp 600 ribu selama tiga bulan ke depan.
Salah satu desa yang telah mencairkan adalah Desa Tanjung Karang, Kecamatan Jati, Kudus. Penyerahan bantuan langsung tunai (BLT) dari dana desa dampak covid-19 tahap 1 periode April 2020 diserahkan langsung oleh Plt Bupati Kudus HM Hartopo kepada warga di balai desa setempat.
Jumlah total penerima BLT DD di Desa Tanjung Karang sebanyak 150 KK. Rencananya bantuan tersebut akan diserahkan secara bertahap selama 3 bulan. Diharapkan bantuan tersebut sesuai sasaran dan dapat bermanfaat membantu perekonomian warga yang terdampak pandemi covid-19 di Kabupaten Kudus.
Dalam sambutanya, Plt Bupati Kudus HM Hartopo berharap semoga bantuan ini tepat sasaran dan dapat bermanfaat bagi masyarakat Desa Tanjung Karang.
“Semoga bantuan Langsung Tunai dari Dana Desa ini dapat tepat sasaran dan bermanfaat bagi warga yang terdampak pandemi Covid-19,” ucapnya.
Selain itu, Hartopo juga mengimbau kepada pemangku kepentingan agar selektif dalam mendata bagi warga penerima BLT-DD di Kabupaten Kudus.
“Bantuan dari kementrian sosial banyak sekali, mulai dari tingkat Desa, Kabupaten, maupun Provinsi. Oleh sebab itu saya mengingatkan agar jangan sampai salah dalam mendata, harus bisa membedakan mana yang mendapatkan bantuan dan mana yang tidak,” imbaunya.
Data Tumpang Tindih
Menurut Hartopo, BLT DD ini merupakan bentuk kepedulian Pemerintah kepada masyarakat atas dampak pandemi yang ditimbulkan, Oleh karena itu manfaatkan sebaik-baiknya untuk membantu memenuhi kebutuhan.
Terakhir, Plt Bupati meminta kepada pihak Desa agar menempelkan nama-nama bagi para penerima bantuan agar dapat dibedakan antara penerima bantuan BLT-DD dan penerima bantuan lain.
“List nama-nama bagi para penerima bantuan lalu ditempel tujuanya agar dapat diketahui siapa yang menerima bantuan BLT-DD dan siapa yang menerima bantuan lainya,” ujarnya.
Sementara, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kudus Adi Sadhono Murwanto menambahkan, pencairan BLT Dana Desa akan dilangsungkan secara bertahap. “Mulai hari ini di sembilan desa, besok ada lagi di desa yang lainnya,” katanya.
Adi menambahkan, sejauh ini memang sudah ada sebanyak 94 desa yang telah mencairkan Dana Desanya. Mereka, tambahnya, juga telah memasukkan program kegiatan penanggulangan virus Corona di tingkat desa. Termasuk di dalamnya adalah anggaran untuk BLT.
Adi merincikan, untuk Dana Desa di bawah Rp 800 juta per tahun maksimal 25 persen dialokasikan BLT. Sementara Dana Desa Rp 800 juta sampai dengan Rp 1,2 miliar maksimal 30 persen. Kemudian jika di atas Rp 1,2 miliar maka alokasi maksimalnya 35 persen.
“Sementara desa lainnya yang belum mencairkan masih dalam proses,” pungkasnya.
Tm-Ab