blank
DITUTUP : Banyak jalan umum di pedesaan dan kelurahan yang ditutup, salah satu jalan masuk ke rumah warga di Desa Muraharjo, Kecamatan Kunduran, Blora, diportal untuk mengantisipasi pesebaran virus corona. Foto : SB/Wahono

BLORA (SUARABARU.ID) – Data perkembangan pesebaran virus corona di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Jumat (15/4/2020), menunjukkan tren yang terus menaik dengan bertambahnya dua kasus, kini menjadi 14 warga positif Covid-19.

Dari 14 kasus positif Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) berdasar hasil laboratorium polymerase chain reaction (PCR) dari Swab-test, tiga orang meninggal dunia, dan 11 pasien kini masih dalam perawatan di RSUD dan Klinik Bakti Padma.

“Mohon doanya, semoga pasien Covid-19 yang dirawat segera sembuh dan tidak bertambah lagi,” harap juru bicara Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Blora, Lilik Hernanto.

Selain 14 warga Kabupaten Blora yang sudah positif Covid-19 dari pemeriksan PCR, lanjutnya, kasus reaktif (positif) hasil pemeriksaan rapid test (test cepat) bertambah lagi empat orang, sehingga kini menjadi 58 orang.

“Kami masih menunggu hasil Lab-PCR Swab  lainnya, semoga yang positif rapid test itu baik-baik saja dan negatif virus corona,” ungkap Jubir GTPP Covid-19.

Lilik Hernanto yang juga pejabat pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, membeber jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) 15, orang tanpa gejala (OTG) 166, dan orang dalam pemantauan (ODP) terdata 166 orang.

Dijelaskan Jubir Posko GTPP, dari 14 kasus positif Covid-19, dua kasus terbaru tersebut berdasar penyelidikan jajarannya adalah pengembangan kasus pertama yang menular kepada dua orang, sehingga keduanya positif secara Swab PCR.

Kedatangan Tamu

blank
UPDATE : Kabagops Polres Blora, AKP Supriyo (kiri), saat mengumumkan perkembangan update terbaru pesebaran virus corona di GTPP Covid-19 Kabupaten Blora. Foto : SB/Wahono

Sedangkan untuk pertambahan empat reaktif hasil rapid test (menjadi 58 orang, Red), hasil tracing (penelusuruan) ternyata tiga orang diantaranya tidak pernah pergi kemana-mana, tidak kontak orang beresiko atau tertular virus corona.

Namun dari pengakuannya, ketiga orang tersebut pernah kedatangan tamu dari luar kota, selanjutnya hasil pemeriksaan rapid test memang reaktif.

Untuk itu Lilik bepesan, semua agar berhati-hati, waspada dan selalu mematuhi protokol kesehatan.

“Kami tidak melarang warga menerima tamu, terpenting harus hati-hati, bila perlu tamu diingatkan untuk cuci tangan dan pakai masker,” pesan Plt Kepala Dinkes setempat.

Sementara itu Wakil Ketua Posko GTPP Covid-19 yang juga Kapolres Blora AKBP Ferry Irawan, diwakili Kabagops AKP Supriyo, sampai saat ini jumlah pemudik warga Blora sudah mencapai 31.516 jiwa.

Untuk kenyamanan dan kebaikan bersama, AKP Supriyo berpesan agar pendatang wajib lapor ke desa, menjalani isolasi mandiri 14 hari di rumah atau di tempat lain yang disediakan pihak desa maupun kelurahan masing-masing.

Para pendatang atau  pemudik, Kabagops Polres Blora  berpesan agar jujur ketika memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan, agar penanganan medisnya sesuai standar operasional prosedur  (SOP) dan tidak menyebabkan penularan ke tenaga medis.

“Untuk mencegah pesebaran Covid-19, kejujuran pasien sangat dibutuhkan oleh para tenaga medis,” pungkas AKP Supriyo.

 Wahono-Wahyu

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini