BANJARMASIN, (SUARABARU.ID) – Tim gabungan Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) meringkus tujuh tahanan kabur pembobol Rutan Polres Hulu Sungai Selatan, dua di antaranya ditembak pada bagian kaki lantaran melawan saat penangkapan.
“Alhamdulillah upaya pengejaran tim yang dipimpin Kasubdit 3 Jatanras Kompol Riza Muttaqien berhasil menangkap seluruh pelaku,” ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kalsel Kombes Sugeng Riyadi, di Banjarmasin, Rabu.
Tujuh tahanan kabur yang diringkus kembali tersebut berinisial AL, TH, RC, HW, IL, AL dan AS. Enam terlibat kasus narkotika dan hanya RC tersangka kasus pencurian dengan pemberatan.
Kombes Sugeng mengungkapkan, para pelaku dibekuk di sejumlah tempat di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Sedangkan TH yang menjadi otak aksi kabur dari rutan itu, dibekuk di Kabupaten Hulu Sungai Utara.
“AS dan TH yang menggerakkan tahanan lain untuk kabur, keduanya pun melakukan perlawanan saat ditangkap hingga diambil tindakan tegas terukur,” katanya pula.
Kejadian larinya tahanan Rutan Polres Hulu Sungai Selatan itu terjadi pada Senin (11/5) dini hari. Petugas jaga awalnya mendengar suara berisik di ruang belakang sel tahanan. Kemudian anggota langsung mengecek ke belakang, dan ditemukan pintu sel lorong tahanan beserta teralis atas berlapis kawat telah rusak.
Atas perintah Kapolda Kalsel Irjen Nico Afinta, tim pun dibentuk untuk melakukan pengejaran terhadap para tahanan kabur. Kasubdit 3 Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Kalsel Kompol Riza Muttaqien mengomando tim gabungan Unit Opsnal Resmob, Intelkam, Propam dan TI beserta Jatanras Polres Hulu Sungai Selatan dan Polres Hulu Sungai Utara.
Hari pertama pencarian pada Senin (11/5), polisi berhasil menangkap AL ketika ingin menumpang angkutan umum untuk kabur.
Tersangka berikutnya TH yang sangat dikenal licin, diamankan di Hulu Sungai Utara. Pelaku sempat bersembunyi di bawah kolong rumah penuh air limbah rumah tangga serta gelap dan bermodalkan plastik kotor. Dia tidak melakukan gerakan sedikit pun di dalam air, sehingga memaksa petugas ikut turun ke air limbah tersebut untuk menangkapnya.
Berikutnya RC dan HW melalui pendekatan kepada keluarga akhirnya menyerahkan diri, termasuk IL dan AL yang sempat melarikan diri ke hutan dan gunung, akhirnya menyerahkan diri.
Pelaku terakhir AS, sama halnya TH adalah otak pelarian yang ditangkap bersembunyi di bawah kolong rumah selama kurang lebih 8 jam, akhirnya ketahuan dan mencoba melarikan diri sehingga diambil tindakan tegas.
“Subdit Jatanras dengan jajaran macan Banua punya moto haram manyarah waja sampai kaputing, melalui semangat Pangeran Antasari telah membakar semangat tanpa kenal lelah walau kondisi puasa, tim tetap bergerak cepat mengamankan kembali para pelaku pelarian,” kata Kompol Riza Muttaqien.
Ant-Wahyu