GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Sebuah toko kelontong di area ruko Pasar Sambirejo, Kecamatan Wirosari, ludes terbakar, Senin (11/5/2020).
Dari data yang dihimpun, toko kelontong milik pasangan suami istri, Ahmad Shodiq (39) dan Anis Rahmawati (36) ini terbakar akibat konsleting listrik. Peristiwa ini dimulai saat listrik di toko tersebut tiba-tiba padam sekitar pukul 18.30 WIB.
Pemilik toko, Shodiq, bermaksud menyalakan listrik dari sumbernya. Setelah dinyalakan, ia mencium bau gosong. Saat dicek, muncul percikan api yang terus menjalar dan menimbulkan asap pekat.
Api semakin membesar dan merembet ke seluruh bangunan toko. Warga yang mengetahui berhamburan keluar dan memadamkan dengan peralatan seadanya.
Tiga unit mobil damkar dan dua unit mobil suplai air dikerahkan untuk melakukan pemadaman api di lokasi kejadian. Proses pemadaman api dan pendinginan membutuhkan waktu hingga pukul 22.00 WIB.
Menurut petugas damkar dari Pos Induk Damkar Wirosari, Christian, pemadaman sebelumnya dilakukan oleh TKK dari Damkar Wirosari. Namun, api semakin besar, petugas Damkar dari Pos Induk Kabupaten Grobogan langsung dikerahkan untuk melakukan pendinginan.
“Usai melakukan pemadaman, kami melakukan pendinginan. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Sementara, total kerugian diperkirakan mencapai Rp 600 juta,” katanya.
Banyak Barang Plastik
Dikatakan Christian, pemadaman api ini membutuhkan waktu lama. Kendati api sudah dapat dipadamkan pada pukul 20.30 WIB, langsung dilakukan pendinginan hingga selesai tepat pukul 22.00 WIB.
Hal ini disebabkan banyaknya barang-barang berbahan plastik dan tabung LPG yang dijual di toko tersebut.
“Bahan obyek yang terbakar kebanyakan dari plastik dan LPG. Karena suhu di ruangan tinggi, ada sebagian LPG yang meledak dan ada sebagian yang ngosos (bocor-red), sehingga menyemburkan api yang agak sulit dipadamkan dalam waktu cepat. Tetapi, dengan kerja keras tim akhirnya api berhasil dipadamkan,” pungkasnya.
Hana Eswe/mm