blank
Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, DIY. (ANTARA)

BANTUL, (SUARABARU.ID) – Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau masyarakat mewaspadai potensi merebaknya kasus demam berdarah dengue saat pandemi wabah Corona Virus Disease 2019 atau COVID-19.

“Tanpa melupakan perhatian pada pengendalian penyakit lain, saat ini kasus demam berdarah dengue (DBD) yang tercatat di Bantul sampai dengan April adalah 726 kasus,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bantul Sri Wahyu Joko Santosa di Bantul, Selasa.

Menurut dia, dari kasus penyakit yang diakibatkan gigitan nyamuk aedes aegypti dalam empat bulan di 2020 memang belum ada laporan kematian dari penderita, namun potensi merebaknya perlu diwaspadai, mengingat akhir-akhir ini terjadi turun hujan.

Pria yang akrab disapa dokter Oky itu juga mengatakan, dari kasus DBD tersebut, kecamatan yang dilaporkan ada kasus tinggi yaitu Kecamatan Bantul berjumlah 86 kasus, kemudian Kecamatan Sewon ada 73 kasus dan Kecamatan Piyungan ada 70 kasus.

“Kami sampaikan kepada masyarakat agar selama wabah COVID-19 ini tetap melakukan pemantauan dan pemberantasan tempat-tempat perindukan nyamuk, dengan melakukan 3 M (menguras, menutup dan mengubur),” katanya.

Dia menyebut, pada tahun 2019 angka kasus DBD di Bantul mencapai 1.424 kasus, pada tahun 2020 prediksinya adalah siklus lima tahunan dari DBD, sehingga ada kekhawatiran kasusnya akan meningkat.

Karena itu, dia juga berharap agar masyarakat tetap menjaga jarak dalam berinteraksi dengan sesama, selalu memakai masker bila di luar rumah dan cuci tangan pakai sabun setelah berkegiatan, sebelum dan setelah makan agar terhindar dari penyakit atau virus.

“Dan yang penting juga patuhi anjuran pemerintah agar tidak mudik dan bepergian keluar kota, pantau kesehatan sendiri dan keluarga,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Bantul tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini