blank
DIPERIKSA : Salah satu mobil luar daerah diperiksa oleh petugas gabungan di pos pantau perbatasan Blora-Grobogan masuk Desa Singget, Kecamatan Jati, Blora. Foto : SB/Hms-Resbla

BLORA (SUARABARU.ID) – Dalam Pelaksanaan Operasi Ketupat Candi 2020, jajaran Kepolisian Resor (Polres) Blora didukung TNI Kodim dan Pemkab setempat, telah menghalau balik 1.348 kendaraan bemotor (ranmor) pemudik.

Dari 1.348 ramor luar kabupaten Blora yang dihalau, rinciannya 21 bus, 666 mobil (R4) pribadi dan 661 sepeda motor (R2), beber Kapolres Blora AKBP Ferry Irawan melalui Kabagops AKP Supriyo, Sabtu (9/5/2020).

Perlu diketahui, Operasi Ketupat Candi 2020 ini, difokuskan dalam tugas kemanusiaan pencegahan Covid- 9, salah satunya mengawal kebijakan pemerintah terkait larangan mudik untuk memutus penyebaran virus corona.

Data ranmor yang dihalau balik tersebut, lanjutnya, adalah selama dua pekan pelaksanaan operasi wilayah Kabupaten Blora oleh petugas gabungan dari anggota Polri, TNI Kodim, Dinrumkimhub, Satpol PP, Dinkes dan  relawan.

“Hingga Sabtu (9/5/2020), sudah kami  halau balik 1.348 ranmor pemudik R4 dan R2,” tambah AKP Supriyo.

Luwes dan Bijak

Mantan Kapolsek Randublatung menambahkan, dalam pelaksanaan tugas di titik diperbatasan masuk Blora, personil gabungan bertugas dengan mengutamakan tindakan tegas yang humanis.

Selain itu juga mengutamakan edukasi bahwa larangan mudik dan menghalau balik ranmor luar daerah, adalah untuk kebaikan bersama, sehingga petugas dilapangan harus luwes dan bijak saat berhadapan dengan masyarakat.

Perlu diketahui, petugas gabungan Operasi Ketupat Candi 2020, terus digeber hingga 31 Mei 2020. Untuk keperluan tugas itu, penjagaan akan terus dilakukan berdasar agenda dan jadwal operasi, terang Supriyo.

Menurut Kabagops Polres Blora, apa yang dilakukan petugas gabungan akan sia-sia, jika masih ada sebagian masyarakat enggan mematahuinya, apalagi jika warga  mengabaikan berbagai keputusan pemerintah untuk penceganan pesebaran virus corona.

 Wahono-Wahyu