WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Untuk menyikapi Orang Miskin Baru (OMB) akibat kehilangan sumber penghasilan karena terdampak wabah virus corona, diperlukan langkah taktis strategis melalui pola tindakan CTM (Cepat, Tepat, Manfaat).
Demikian yang dilakukan oleh Badan Amal Zakat Nasional (Baznas), jajaran Polres dan Kodim 0728 Wonogiri, dalam menyikapi warga masyarakat yang kini mendadak menjadi OMB karena kehilangan sumber nafkah kehidupannya. Mereka kini menjadi kaum marjinal, karena terdampak adanya pandemi Corona Virus Disease (Covid)-19.
Kepada mereka yang kini kehilangan penghasilan dan berpotensi terancam kelaparan, Baznas Wonogiri sigap memberikan bantuan sembako. ”Kami tasyarubkan sembako,” jelas Ketua Baznas Kabupaten Wonogiri Kompol (Purn) Sutopo Broto.
Taktis Strategis
Bersama Anggota Baznas Wonogiri Mu’amirun, Muslim Umar dan Pranoto, Ketua Baznas Wonogiri,Sutopo Broto, mengambil langkah taktis strategis melalui gerakan CTM, dengan mengacu pada substansi permasalahannya. Yakni memakai teori yang paling sederhana, dalam menyikapi orang yang terancam kelaparan karena tidak punya uang untuk membeli bahan pangan. Bijaksana kalau mereka segera diberikan bantuan sembako.
Langkah mentasyarubkan sembako, dilakukan Baznas kepada para penyandang tuna netra se Kabupaten Wonogiri dan elemen masyarakat miskin yang selama ini tidak terjangkau atau lolos dari program pemberian bantuan dari pemerintah.
Kaum disbilitas tuna netra, sejak merebaknya wabah virus corona, mereka kehilangan mata pencaharian. Sebab, yang biasanya menjadi tukang pijat, sekarang tidak lagi dapat berpraktek, karena tidak ada orang yang minta jasa pijat.
Protokol kesehatan pencegahan Covid-19, mengatur perlunya jaga jarak sebagaimana ditentukan dalam physical distancing. Bahkan jabat tangan pun dilarang, apalagi sampai melakukan kontak pemijatan.
Tidak Menerima Gaji
Langkah taktis strategis menganut pola CTM, juga dilakukan Kapolres Wonogiri AKBP Christian Tobing ketika menyikapi para pekerja Rumah Sakit (RS) Marga Husada yang telah sekitar 6 bulan ini tidak menerima gaji, karena institusi RS swasta tersebut tidak lagi kedatangan pasien. Juga kepada para buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) di Kota Wonogiri dan Wuryantoro.
Kepada para pekerja yang terdampak wabah virus corona, diberikan bantuan sembako terdiri atas beras sebanyak 510 Kilogram, mie instant sebanyak 612 bungkus, minyak goreng 204 liter, dan gula pasir 204 Kilogram. ”Yang dikemas dalam 118 paket dan diserahkan kepada sebanyak 118 buruh,” jelas Paur Subag Humas Polres Wonogiri, Aipda Iwan Sumarsono.
Menyikapi orang lapar yang disebabkan karena sumber penghasilannya hilang terdampak wabah virus corona, juga dilakukan oleh Dandim 0728 Wonogiri Letkol (Inf) Imron Masyhadi. Yakni dengan mendirikan dapur umum di halaman Makodim, untuk memasak nasi lengkap dengan lauk pauknya, guna dibagi-bagikan secara gratis kepada warga yang membutuhkannya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, menyatakan, telah mendistribusikan bantuan sebanyak 320 paket. ”Tidak hanya sembako, tapi dilengkapi pula masker dan cairan hand sanitizer,” jelas Bambang Haryanto.
Bantuan diprioritaskan kepada mereka yang berstatus PDP dan ODP bersama keluarganya yang menjalani karantina mandiri, sesuai protokol kesehatan pencegahan penyakit infeksi mematikan Covid-19.
Bambang Pur