blank
Kapolres Jepara AKBP Nugroho Tri Nuryanto, SH, SIK, MH

JEPARA(SUARABARU.ID) – Walaupun sampai saat ini   hanya  terdapat 4 kasus pasien yang terkonfirmasi  positif covid – 19  dengan rincian 1 orang meninggal, 1 sembuh dan 2 orang masih dirawat intensif di ruang isolasi RS dr Rehatta Kelet, serta  10 pasien dalam pengawasan (PDP) meninggal diharapkan masyarakat tidak menganggap remeh virus corona.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolres Jepara AKBP Nugroho Tri Nuryanto kepada SUARABARU.ID, Sabtu (2/5-2020) siang dalam percakapan melalui pesan WhatsApp. Sebab virus ini memiliki cara penyebaran yang sangat cepat melalui kontak dan interaksi langsung.

Karena itu kita harus tetap waspada dan mengikuti semua protokol kesehatan yang juga berlaku disemua negara di dunia, tambah  Kapolres Jepara.

Apalagi Jepara adalah sebuah daerah yang terbuka dan mobilitas masyarakatnya sangat tinggi, termasuk arus pelaku perjalanan atau mudik dari berbagai kota.

“Bahkan berdasarkan data yang ada di Gugus Tugas Satgas Percepatan Penanganan Covid-19, sampai hari ini terdapat 14.932 orang warga Jepara yang mudik. Sebagian besar saudara-saudara kita ini baru pulang dari Jakarta yang kita ketahui sebagai pusat penyebaran virus corona di Indonesia,” ujar Nugroho Tri Nuryanto.

Karena itu ia mengajak kepada seluruh warga masyarakat untuk membangun kesadaran bersama agar virus yang oleh WHO disebut sebagai pandemi global ini dapat dikendalikan penyebarananya di Jepara.

“Salah satu cara efektif untuk mengantisipasi penyebaran virus ini adalah dengan menjaga jarak fisik. Karena itu tinggal dirumah dan menghindari kerumunan  adalah pilihan yang paling  baik ditengah-tengah kita, umat Islam menjalankan ibadah puasa,”  tambah Kapolres Jepara.

Kapolres juga menjelaskan, walaupun Jepara telah memasuki status tanggap darurat namun sampai saat ini pihaknya masih  mengedepankan pendekatan ekukatif dan humanis sebelum menerapkan sanksi.

“Karena itu jika ada aparat kami yang mendatangi warga yang lagi nongkrong di warung kopi atau tempat-tempat umum, itu karena  cinta dan perhatian kami kepada warga Jepara. Kami tidak ingin virus corona menular kepada kembali kepada warga yang lain,” ujar Nugroho  Tri Nuryanto yang selama musim pandemi  ini sering memberikan bantuan sembako pada warga terdampak.

Demikian juga, kalau sampai akhir Mei nanti aparat gabungan melakukan pemeriksaan selama 24 jam di pintu masuk Jepara, itu semata-mata untuk menjaga dan melindungi warga Jepara. “Data yang didapatkan di pos pengamanan tersebut digunakan untuk melakukan pengawasan dan pemantauan para warga yang mudik,” tambahnya.

Hadepe

blank

blankblank

blank