PARIS (SUARABARU.ID) – Paris Saint-Germain (PSG) dinobatkan sebagai juara Ligue 1 (Liga Primer Prancis) musim 2019-2020 setelah dihentikannya kompetisi lantaran pandemi Covid-19. Keputusan ini diambil berdasarkan hasil pencapaian Les Parisiens di lapangan. PSG berstatus sebagai pemimpin klasemen Ligue 1 dengan mengoleksi 68 poin dari 27 laga.
Marseille menduduki urutan kedua dengan mengemas 56 angka. Berdasarkan peraturan yang diadopsi Federasi Sepak Bola Prancis (FFF), urutan klasemen akhir dihitung dengan melihat rata-rata poin yang didapat satu tim dalam setiap pertandingan. Tim yang memiliki rata-rata poin per laga paling tinggi otomatis akan menjadi juara.
Jika ada lebih dari satu tim yang memiliki rata-rata poin yang sama, maka posisi akan dilihat dari hasil pertemuan tim-tim itu (rekor head to head). Dalam kasus PSG saat ini, keunggulan 12 poin atas Marseille membuat anak-anak asuhan Thomas Tuchel sudah pasti memiliki rata-rata poin tertinggi. Kalau dibagi antara jumlah poin terakhir dan laga yang sudah dimainkan, maka Les Parisiens meraih 2,52 poin per partai.
Sementara Marseille cuma mendapat 2 poin per laga. Atas dasar itu, PSG akhirnya disahkan sebagai juara musim ini meski masih menyisakan 11 laga tersisa. Bagi mereka ini adalah keberhasilan menjuarai liga ketiga kalinya beruntun selepas 2018 dan 2019.
Ini merupakan titel liga kesembilan sepanjang sejarah klub. Kendati berjaya, Thiago Silva dan kolega harus menerima konsekuensi dari sisi finansial. Hilang dana hak siar jelas membuat mereka kehilangan banyak pemasukan.
Keputusan Asosiasi Liga Profesional Prancis (LFP) yang dinilai terburu-buru mendapat tentangan dari Lyon. Menurut kubu Lyon, seharusnya musim dituntaskan di lapangan, bukan di atas meja perundingan. Keputusan LFP itu dianggap tak memenuhi unsur keolahragaan dan sportivitas yang disyaratkan Uni Sepak Bola Eropa (UEFA). (rr)