blank
Mukhsinun, Dekan FEBI IAINU Kebumen.(Foto:SB/Ist)

Oleh Mukhsinun

Sejak 2 Maret 2020 Presiden RI Joko Widodo mengumumkan dua  kasus positif Corona Virus Desease (Covid-19) di negeri ini, kasus terus berkembang sampai ke seluruh kota dan desa di Nusantara sehingga memberikan dampak luar biasa untuk kita semua warga bangsa dan dunia baik dari Aspek Kesehatan, Sosial, Agama, Ekonomi, Pendidikan, dan Keamanan.

Kita tahu bersama bahwa ini bukan siapa yang terdampak ? Tidak hanya umat Islam yang ibadahnya digantikan di rumah tapi juga umat lainnya (Nasrani, Hindu, Budha dan Konghucu) namun kita tetap harus beribadah guna mendekatkan diri kepada Allah SWT/Tuhan Yang Maha Esa karena itu kewajiban kita di mana pun kita berada dan dalam kondisi apa pun kita. Dalam hal situasi darurat seperti ini Allah SWT dan  agama kita memberikan keringanan dan kelapangan dalam tata cara beribadah sehingga kita tidak perlu panik demi keselamatan bersama.

Covid-19 telah memberikan dampak ekonomi kepada kebanyakan orang (kaya, menengah, dan miskin) dan berbagai profesi baik pekerja buruh, tukang ojek, tukang becak, pedagang, petani juga berdampak pula kepada profesi dokter, perawat, bidan, Guru/ustad, kiaiai, dosen, karyawan, pengusaha swasta, PNS, Aparatur Pemerintah dan profesi lainnya.

Anak-anak (peserta didik) kita dengan terpaksa harus menahan rindu akan ruang belajar di sekolah atau madrasah dan perguruan tinggi, rindu bertemu teman, rindu bertemu guru dandosen, rindu akan ruang diskusi sebagai tempat anak-anak kita menempa diri, membina karakter dan mengembangkan potensi akademik serta nonakademiknya. Dunia pendidikan mendapatkan tantangan besar dengan mengalihkan berbagai  program pembelajaran secara virtual.

Oleh karena itu, kita mesti mempraktikkan kesalehan sosial kita dengan menahan diri atau bersabar, meningkatkan kreativitas dan adaptasi kita secara ekonomi sebagai ikhtiar kita di tengah pandemi dengan tetap menerapkan protokol Covid-19.  Kita harus lawan bersama dengan menerapkan kedisiplinan kita di mana pun tempatnya dengan senantiasa menjaga jarak (tidak berkumpul-kumpul dan tidak berjabat tangan), selalu menggunakan masker di mana pun kita berada, selalu cuci tangan pakai sabun setiap akan dan setelah melakukan pekerjaan atau akan dan setelah memasuki ruang kerja dan melayani customer.

Mari kita terapkan bersama perilaku hidup bersih dan sehat dengan menaati protokol kesehatan sekaligus menjaga kesalehan sosial di bulan Ramadan ini guna ikut memutus mata rantai virus  corona di negeri ini. Semoga

Mukhsinun SHI  MEI

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

IAINU Kebumen

Jl Tentara Pelajar No 55 B Kebumen. Websitte : iainu-kebumen.ac.id

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini