SEMARANG (SUARABARU.ID)– Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sampai saat ini terus mendapat bantuan untuk penanganan wabah Covid-19. Tak hanya dari perusahaan, kelompok masyarakat, pengusaha hingga kalangan profesi, bahu membahu memberikan bantuan.
Terbaru, Pengurus Wilayah (Pengwil) Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) Jateng dan Ikatan Notaris Indonesia (INI) Jateng, juga ikut memberikan bantuan. Tidak hanya bantuan alat kesehatan, para notaris dan pejabat pembuat akta tanah itu memberikan bantuan berupa sembilan bahan pokok (sembako).
”Selain alat kesehatan seperti Alat Pelindung Diri (APD), masker, hand sanitizer, disinfektan, sabun antiseptik dan sarung tangan, kami juga memberikan bantuan sembako. Ada beras sebanyak 2,5 ton, minyak goreng 750 liter, gula pasir 750 kg dan mi telor 750 bungkus,” kata Wakil Ketua Pengwil IPPAT Jateng, Ahmad Nasir dalam keterangannya di depan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, di rumah dinasnya, Kamis (30/4/2020).
BACA JUGA : Ayo Waspada, Kota Semarang Berpotensi Jadi Episentrum Baru Covid-19
Meskipun tidak banyak, namun bantuan itu lanjut Nasir diharapkan mampu membantu pemerintah dalam penanganan wabah Covid-19. Pihaknya menambahkan, seluruh pengurus daerah IPPAT di 35 kabupaten/kota di Jateng juga sudah melakukan bakti sosial yang sama.
”Sebenarnya kami rutin menggelar kegiatan bakti sosial, tidak hanya saat musibah. Biasanya saat Ramadan, kami juga menggelar Baksos Ramadan. Tapi karena sekarang sedang wabah Covid-19, bantuan kami alihkan untuk membantu pemerintah dalam menanggulangi pandemi ini,” tukasnya.
Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang menerima langsung bantuan ini, menyampaikan apresiasinya. Menurutnya, semua bantuan dari masyarakat akan sangat membantu percepatan penanganan Covid-19.
”Mewakili masyarakat Jateng, kami ucapkan terima kasih kepada seluruh kawan-kawan dari PPAT dan notaris ini. Bantuan ini sangat membantu, dan akan segera kami distribusikan kepada masyarakat,” terang Ganjar.
Gotong Royong
Menurut dia, penanganan Covid-19 di Jateng masih terkendali. Meskipun pergolakan di luar masalah kesehatan masih cukup besar.
”Banyak masyarakat yang di PHK, perusahaan banyak yang tidak kuat sehingga terpaksa merumahkan karyawan. Ini semua harus kita pikirkan bersama-sama, dengan cara gotong royong. Saya senang, gotong royong di Jateng berjalan bagus, sehingga banyak yang membantu untuk menyelesaikan masalah ini bersama-sama,” tegasnya.
Ganjar juga mengajak semua masyarakat, untuk sadar akan pentingnya mematuhi peraturan dan protokol kesehatan. Semua pihak termasuk IPPAT dan INI juga diminta aktif berpartisipasi dalam mengedukasi masyarakat.
”Peningkatan kasus di Jawa Tengah masih cukup tinggi, termasuk di Kota Semarang. Saya minta bantuan semua pihak, termasuk IPPAT dan INI, untuk ikut andil dalam gerakan preventif ini,” tandas dia.
Heri Priyono-Riyan