blank
Babinsa Koramil-13 Pracimantoro Kodim 0728 Wonogiri bersama Polsek, melakukan pengawasan distribusi BPNT kepada warga miskin.

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Penduduk yang kini bernasib menjadi Orang Miskin Baru (OMB) karena terdampak wabah virus corona, berpotensi jadi warga rawan kelaparan. Sebab sejak merebaknya pandemi Corona Virus Disease (Covid)-19, mereka yang bernasib jadi kaum marjinal ini, telah kehilangan mata pencahariannya.

Karena tidak memiliki sumber nafkah untuk kehidupannya, mereka kini menjadi OMB. Keberadaannya tidak masuk dalam daftar warga miskin yang selama ini menerima bantuan dari pemerintah. Seperti warga penerima manfaat Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau bantuan lainnya.

Siapakah mereka ? Para pekerja dan tukang bangunan, sopir mobil rental dan pengemudi Ojol, awak angkutan umum, warga yang bergerak di sektor informal, di sektor pariwisata, para bakul, pedagang kaki lima (PKL), kuli angkut, pekerja seni hiburan, dan penjual jasa lainnya.

blank
Personel Polsek Eromoko Polres Wonogiri, ikut bertugas melakukan pengawasan pada distribusi BPNT yang diberikan kepada keluarga miskin.

Kendala Regulasi
Mereka yang kini bernasib menjadi OMB dan rawan kelaparan tersebut, mestinya harus mendapatkan prioritas untuk dibantu. Tapi kondisi di lapangan, tidaklah mudah untuk mengusulkan kaum OMB mendapatkan bantuan. Kendalanya, karena belum ada regulasi yang dapat dijadikan dasar pemberian bantuan bagi mereka.

”Kalau kaum tani di pedesaan tidak perlu dikhawatirkan, sebab saat ini baru musim panen. Panenannya baik, terbebas dari serangan hama,” ujar Ketua DPRD Kabupaten Wonogiri, Setyo Sukarno. Apalagi, tambah Setyo, masyarakat tani di desa terbiasa hidup dengan alam lingkungannya. Mampu memanfaatkan hasil kebun untuk pemenuhan pangannya.

Kepada para wartawan, Ketua DPRD Setyo Sukarno, menyatakan, pemerintah harus sigap melakukan penyikapan pada warga yang kini bernasib menjadi OMB tersebut. Supaya nasib mereka tidak menjadi kaum marjinal yang berpotensi kesulitan makan atau tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya yang paling mendasar.

blank
Ketua dan Wakil Ketua DPRD Wonogiri, Setyo Sukarno (kiri) dan Sugeng Achmadi (kanan), mendesak agar warga terdampak wabah corona, mendapatkan prioritas bantuan supaya tidak berpotensi kelaparan.

Warga Miskin
Sementara itu, pemerintah pusat melalui programnya kini telah memberikan Bantuan Pangan Non-Tunai (BNT) kepada warga miskin. Babinsa Koramil-13 Pracimantoro Kodim 0728 Wonogiri, Serka Gunawan dan Serda Sarmono, ikut bertugas melaksanakan pengawasan pendistribusian program sembako BPNT alokasi Bulan April 2020 di Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri.

Untuk bahan sembako BPNT diadakan melalui E-Warung yang telah ditentukan. Adapun paket bahan pangan yang diterimakan kepada warga miskin penerima manfaat dari program BPNT di Kecamatan Pracimantoro, terdiri atas beras 50,751 ton dan telor sebanyak 5,639 ton.

blank
Disamping melakukan pengawasan, Babinsa Koramil-13 Pracimantoro Kodim 0728 Wonogiri, juga peduli membantu kelancaran distribusi BPNT kepada warga miskin.

Kegiatan pengamanan distribusi BPNT juga dilakukan Polsek Eromoko pimpinan Aiptu Nanang Agus S. Pengamanan dilakukan dalam proses pembagian ke 15 desa/kelurahan se Kecamatan Eromoko, dengan total keluarga penerima manfaat sebanyak 2.813 KK.

Masing-masing keluarga menerima bahan pangan berupa beras dan terlor. Sebanyak 15 desa penerima BNPT terdiri atas Desa Tempurharjo, Ngandong,.Sumberharjo, Baleharjo, Tegalharjo, Sindukarto, Panekan, Minggarharjo, Pucung, Ngunggahan, Pasekan, Eromoko, Basuhan. Berikut Kelurahan Puloharjo dan Ngadirejo.

Bambang Pur