blank
Tim pemulasaraan jenazah covid-19 yang pagi tadi memakamkan almarhumah R.

JEPARA (SUARABARU.ID) – Sejak R, 38 tahun  tiba dari Jakarta tanggal 24 April 2020  dan tinggal di rumah orang tuanya di Dukuh Krajan, Desa Tulaan, Jepara  hingga ia meninggal dunia teridentifikasi 56 orang terlacak pernah kontak langsung jarak dekat dengan almarhum saat berada di Jepara.

Hal tersebut diungkapkan oleh Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Jepara, dr Fakhruddin sore tadi kepada para wartawan saat ditanya tentang treccing yang dilakukan sepanjang hari ini.

Jumlah ini belum termasuk pelacakan kontak di jarak dekat di Pati yang dilakukan oleh tim dari Kabupaten Pati, tambah Fakhruddin.

Dari jumlah 56  orang yang teridentifikasi tersebut, 4 orang dari keluarga inti.  “Disamping dilakukan karantina mandiri dan diawasi secara ketat, mereka juga dilakukan pemeriksaan swab dengan metode PCR di Laboratorium Salatiga.

Sementara 52 orang terindentifikasi lainnya dilakukan swa karantina dan dilakukan pemantauan dan pengawasan oleh tim desa dan kecamatan,” tambah Fakhruddin.

Sedangkan dari Pati diperoleh keterangan, di desa Golang Pongge, R melakukan kontak jarak dekat dengan 7  keluarga suaminya  yang terdiri dari 35 orang. Dengan demikian, saat berada di Jepara dan Pati, R melakukan kontak langsung jarak dekat dengan 91 orang.

Sebagaimana telah diberitakan oleh SUARABARU, R datang kerumah orang tuanya pada tanggal 24 April 2020 dan menginap. Ia baru saja tiba dari Jakarta.

Bahkan pada malam harinya  almarhum sempat ikut taraweh di mushola dekat rumah orang tuanya.  Baru tanggal 25 April R pulang ke rumahnya  di dukuh Klecung, Desa Golang Pongge, Kec. Gunung Wungkal, Pati.

Namun saat berada di Pati, R mengalami sesak nafas hingga oleh suaminya Y, pada tanggal 26 April 2020 siang R dibawa ke RS Rehatta di Kelet, Jepara. Walaupun R tidak mengaku terus terang jika baru saja tiba dari Jakarta, namun   petugas medis di IGD  rumah sakit tersebut menduga pasien tersebut terpapar virus corona, karena gejalanya.

Oleh pihak rumah sakit, karena ada indikasi terpapar covid-19 yang bersangkutan  disarankan untuk dirujuk ke RS   dr Suwondo Pati untuk dirawat diruang isolasi. Namun yang bersangkutan tidak bersedia dan memilih kembali ke rumah orang tuanya di Tulaan hingga meninggal dunia Minggu malam jam 22.00.

Karena  diduga terindikasi terpapar covid-19,  pemakaman R yang dilakukan pagi tadi dengan menggunakan standar protokol pemulasaraan jenazah covid – 19. Pemakaman dilakukan di Pemakaman Islam Desa Tulaan oleh tim gugus tugas kabupaten, kecamatan dan desa serta relawan.

Hadepe

blank

blankblank

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini