DONASI GAJI: Elisabeth Wahyu Ajar Wulan (28), warga Dusun Bulu, Desa Podosoko, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, yang juga perawat bagian IGD Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta, mendonasikan gajinya bulan April ini, untuk penanganan dampak Covid-19. Foto: Suarabaru.Id/ Istimewa

MAGELANG (SUARABARU.ID)– Seorang perawat Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta, Elisabeth Wahyu Ajar Wulan (28), mendonasikan seluruh gajinya di bulan April ini, untuk penanganan masyarakat yang terdampak Covid-19.

Donasi yang dilakukan warga Dusun Bulu, Desa Podosoko, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang itu, disalurkan melalui aksi sosial “Barter Darurat” Sanggar Gadhung Melati, Desa Sengi, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.

BACA JUGA : Kapolres Magelang Kota dan Dandim Donor Darah

”Saya tertarik terlibat dalam aksi sosial “Barter Darurat” ini, karena Pak Ismanto (pimpinan Sanggar Gadhung Melati-red), cukup dekat dengan saya. Selain itu, saya juga sering mengikuti kegiatan-kegiatannya, baik di gereja maupun kegiatan seninya,” kata Elisabeth. Sabtu (25/4/2020).

Wanita yang akrab dipanggil Wahyu ini mengaku, gajinya di bulan April sebagai perawat bagian IGD Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta itu, didonasikan untuk membantu terhadap sesama yang saat ini terdampak pandemi Covid-19.

Menurutnya, di saat pandemic Covid-19 seperti saat ini, berimbas pada segala sektor, tidak terkecuali sektor perekonomian. Di antaranya banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan, karena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan lainnya. Apalagi masyarakat yang ada di pedesaaan, seperti di sekitar lereng Merapi yang ada di wilayah Kabupaten Magelang.

Tanamkan Kesadaran
Wahyu mengatakan, penanganan dampak dari Covid-19 seperti saat ini, tidak bisa hanya mengandalkan dari pemerintah saja. Melainkan berbagai pihak harus bahu-membahu meringankan tugas-tugas pemerintah, dengan bergotong-royong semampunya.

”Saya mengapresiasi langkah Pak Ismanto yang membuka aksi peduli dengan barter karya seninya, untuk kemudian dibelikan bahan kebutuhan pokok dan disalurkan bagi yang memerlukannya. Dan saya tergerak untuk ikut berdonasi dengan apa yang saya bisa lalukan melalui Pak Ismanto,” kata wanita lulusan Sekolah Tinggi Kesehatan (Stikes) St Elisabeth Semarang ini.

Di tengah kesibukannya sebagai tenaga medis di RS Panti Rapih Yogyakarta, dia juga menyempatkan diri untuk mengajak warga sekitar rumahnya di lereng Merapi, untuk menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Selain itu, dia juga menanamkan kesadaran bagi tetangganya, untuk melakukan upaya-upaya pencegahan virus Corona ini, agar tidak menyebar.

”Keinginan saya mengedukasi warga sekitar rumah, untuk menamamkan pola hidup sehat dan bersih. Hal itu dikarenakan, di sekitar rumah saya masih sedikit tenaga kesehatan. Lebih banyak yang berprofesi sebagai petani,” ujarnya.

Yon-Riyan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini