SALATIGA (SUARABRU.ID)– Arief Budiman, mantan dosen UKSW dan aktovis angkatan 66 meninggal dunia, Kamis (23/4). Kabar duka meninggalnya saudara laki-laki aktivis Soe Hok Gie ini disampaikan Ketua DPRD Salatiga Dance Ishak Palit kepada kalangan awak media.
“Sangat berduka. Salatiga kehilangan tokoh sekaligus aktivis intelektual. Arief Budiman adalah guru saya,” kata Dance Ishak Palit ditemui di Gedung DPRD Salatiga, sesaat sebelum teleconfrens membahas perkembangan penanganan covid-19 di Salatiga, Kamis (23/4).
Diakui Dance, kepergian Arief Budiman diketahui dari Daniel Dakidae, sejawatnya. Melalui pesan WhatsApp, Dance meneruskan informasi tersebut kepada kalangan awak media. Sementara, kabar duka juga beredar melalui pesan WhatsApp, di dalamnya disebut atas nama keluarga yang berduka, S. Leila Chairani selaku istri almarhum.
Selain itu, ada juga anak, mantu, cucu di antaranya Adrian Budiman – Nurul Pratiwi (Aditya Adrianputra dan Amira Savitri) dan Susanti Kusumasari – Kuskridho Ambardi (Marsa Harisa, Hafid Sasayuda). Juga keluarga besar Salam Sutrawan (alm.) dan Keluarga besar Sutan Baharsyah (alm.).
Dalam pesan itu menerangkan, jika almarhum Prof Dr Arief Budiman bin Salam Sutrawan dalam usia 79 tahun pada Rabu 23 April 2020 pukul 11.40 WIB di RS Ken Saras, Kabupaten Semarang. “Almarhum akan dimakamkan pada hari ini di Pemakaman Bancaan Salatiga. Mengingat kondisi pembatasan sosial saat ini, kami mohon agar turut mendoakan almarhum dari rumah masing-masing,” demikian isi dalam pesan berantai tersebut.
Arief Budiman, dilahirkan dengan nama Soe Hok Djien, adalah seorang aktivis demonstran Angkatan ’66 bersama dengan adiknya, Soe Hok Gie ketika ia masih menjadi mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Jakarta.
Arief adalah aktivis angkatan 1966. Ia juga sempat mengajar sebagai Guru Besar di Universitas Melbourne, Australia. Arief juga banyak terlibat dalam bidang budaya di Indonesia. Arief juga tidak asing bagi warga Salatiga. Karena dia juga mengajar di Univ Kristen Satya Wacana
Nena-trs