blank
Koordinator Relawan Indonesia Bersatu Lawan COVID-19 Yapto Soerjosoemarno. Antara

JAKARTA (SUARABARU.ID)- Sukarelawan Indonesia Bersatu Lawan COVID-19 akan menggelar rapid test COVID-19 secara massal bagi masyarakat kurang mampu dan masyarakat umum terdampak COVID-19 di parkir belakang Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Rabu (22/04/2020).

Koordinator Relawan Indonesia Bersatu Lawan COVID-19 Yapto Soerjosoemarno di Jakarta, Selasa (21/4) mengatakan rapid test akan dilakukan sesuai protokol COVID-19, termasuk penerapan jaga jarak fisik agar tidak ada kerumunan di lokasi.

“Marilah kita bersatu padu, bahu membahu dan bergotong royong dengan segala kemampuan masing-masing untuk turut menanggulangi pandemi ini. Jangan lagi kita sendiri-sendiri, marilah kita menjalankan disiplin nasional sesuai dengan program pemerintah yang dicanangkan oleh BNPB, agar bangsa ini cepat keluar dari pandemi COVID-19,” ujar Yapto berdasarkan pernyataan yang diterima di Jakarta.

Relawan Indonesia Bersatu Lawan COVID-19, katanya, menjadi salah satu organisasi relawan yang siap siaga melaksanakan aksi nyata dalam membantu masyarakat dan juga mendukung pemerintah menangani wabah COVID-19.

Yapto mengungkapkan, selain rapid test COVID-19 secara massal itu, para relawan juga akan melakukan penyemprotan disinfektan di berbagai lokasi, melaksanakan kegiatan sosialisasi dan edukasi gerakan masyarakat hidup sehat (germas), gerakan nasional penggunaan masker dan juga memberikan dukungan jaring pengaman sosial kepada masyarakat kurang mampu dan masyarakat umum yang terdampak COVID-19.

Yapto mengatakan alasan relawan turut serta dalam kegiatan melawan pandemi COVID-19 adalah karena mereka ingin memberi dukungan kepada tim medis, para dokter dan perawat, yang sudah berjibaku dan meninggalkan keluarga mereka, bahkan sudah ada beberapa yang gugur dalam melaksanakan tugasnya.

“Kami merasa terpanggil untuk bersatu dan membantu bersama-sama seluruh elemen masyarakat untuk lawan COVID-19. Tugas kita harus menjaga dan memberi dukungan untuk para dokter, perawat relawan dan para tenaga medis lainnya yang tidak mungkin hanya dilakukan pemerintah sendiri,” ujar Yapto.

Ant/Muha

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini