blank

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Data terbaru perkembangan kasus positif Covid-19 di Wonosobo, sesuai hasil pemutakhiran pada website resmi corona.wonosobokab.go.id per hari Minggu (19/4), menunjukkan adanya peningkatan jumlah penderita yang terinfeksi, menjadi 23 orang atau bertambah 5 orang dari sebelumnya.

Demikian pula untuk jumlah pasien dalam pengawasan (PDP), juga bertambah 16 orang dibanding sehari sebelumnya yang 59, kini menjadi 75 orang.

blank
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemkab Wonosobo, dr Mohammad Riyatno. (Foto : SB/Muharno Zarka)

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Cobid-19 Pemkab Wonosobo, dr Mohammad Riyatno menyebut pertambahan jumlah positif Covid-19 terjadi mengingat saat ini puluhan sampel untuk uji laboratorium masih dalam proses.

“Dari sekian ratus rapid tes yang sudah dilakukan, ada 59 kasus yang sangat berpotensi menambah jumlah positif Covid-19, karena rapid tes sebagai awal deteksi kasus memang menunjukkan hasil reaktif,” terangnya.

Mengingat baru sebagian yang keluar hasilnya dan 23 diantaranya menunjukkan positif Covid-19, pihaknya mengaku masih terus menunggu apakah uji laboratorium untuk sampel lainnya akan positif atau negatif.

blank
Sekda Wonosobo, One Andang Wardoyo. (Foto : SB/Muharno Zarka)

Sebagian besar dari hasil rapid tes reaktif, menurut dr Riyatno, merupakan hasil dari penelusuran orang dengan resiko (ODR) yang memiliki riwayat perjalanan dari daerah terjangkit.

Namun demikian, ia menyebut tidak menutup kemungkinan, rapid tes reaktif juga berasal dari orang tidak dengan riwayat perjalanan, namun telah berkontak erat dengan PDP.

Siapkan Antisipasi

Menyikapi potensi pertambahan jumlah pasien positif virus Corona, Sekda Wonosobo One Andang Wardoyo mengaku telah mempersiapkan sejumlah antisipasi.

“Untuk saat ini masih mengandalkan 3 Rumah Sakit, yaitu RSUD KRT Setjonegoro, RS PKU Muhamadiyah dan Rumah Sakit Islam (RSI) sebagai tempat isolasi pasien, baik PDP maupun positif Covid-19,” terangnya.

Namun, pihak pemkab setempat, diakui Andang, juga mulai mempersiapkan alternatif tempat-tempat lain apabila nantinya ketiga rumah sakit tersebut mengalami over capacity atau tidak lagi mampu menampung.

Beberapa lokasi yang masuk dalam skema persiapan tersebut, menurutnya, adalah BLK Wonosobo, Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Sidojoyo, Puskesmas Wonosobo I dan Puskesmas Selomerto 1.

“Bahkan apabila di tempat tersebut nantinya penuh, kami akan menggunakan gedung eks Akper Pemprov Jateng di Sumberan,” lanjut Andang.

Ketua DPRD Wonosobo, Afif Nurhidayat menyebut langkah dalam penanganan Covid-19 memang semestinya disiapkan lebih cepat dan terarah.

blank
Ketua DPRD Wonosobo, Afif Nurhidayat. (Foto : SB/Muharno Zarka)

“Warga mesti mendukung upaya memutus mata rantai Covid-19 ini dengan meningkatkan kesadaran untuk tetap di rumah, apabila harus keluar rumah mengenakan masker, menjauhi keramaian dan kerumunan,” katanya.

Warga diminta tetap menjaga kebersihan diri dengan disiplin mencuci tangan serta menjaga kebersihan lingkungan masing-masing.

Pihak legislatif, disebut Afif, mendukung penuh langkah pemerintah, baik dalam upaya pencegahan maupun penanggulangan Covid-19 termasuk di dalamnya kebijakan untuk refocusing anggaran belanja daerah.

“Saya mengajak seluruh komponen masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya memutus mata rantai penularan virus Corona ini, dengan mengedepankan kepedulian terhadap sesama demi kemanusiaan,” ungkapnya.

Muharno Zarka/mm