blank
Personel TNI dan Polri Wonogiri, ikut berlatih tentang teknis pamulasara jenazah korban Covid-19. Pelatihan dilakukan di rumah mayat RSUD Wonogiri.

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Personel TNI-Polri yang tergabung dalam Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) wabah virus corona Kabupaten Wonogiri, ikut berlatih teknis pamulasara (merawat) jenazah korban Corona Virus Disease (Covid)-19.

Pelatihan berlangsung di rumah mayat RSUD Dokter Soediran Mangun Sumarso Wonogiri, Jumat (17/4), bersama para personel dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dari Palang Merah Indonesia (PMI) dan relawan dari Search And Resque (SAR) Wonogiri.

”Pelatihan ini diinisiasi oleh Dinas Kesehatan bersama RSUD Wonogiri, diikuti sebanyak 24 orang peserta,” jelas Kepala BPBD Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto.

Peserta dibagi menjadi 5 kelompok, dengan harapan masing-masing peserta dapat secara detail paham dan berketrampilan merawat jenazah korban Covid-19. Yakni dari cara mensucikan, mengkafani, membungkus dan memasukkannya ke peti mayat, semuanya dilakukan sesuai dengan standar protokoler penanganan jenazah wabah virus corona.

blank
Mengawali pelatihan pamulasara jenazah Covid-19, peserta diberikan pembimbingan teknis memakai APD. Baik saat mengenakan maupun cara melepasnya seusai tugas.

Beresiko Tertular
Sebelum berpraktek di kamar mayat, mereka diberi teori tentang pembekalan pengetahuan, termasuk pembimbingan teknis mengenai tata cara memakai dan melepas APD (Alat Pelindung Diri). Yakni sebelum dan setelah mengurus jenazah virus corona.

Dandim 0728 Wonogiri Letkol (Inf) Imron Masyhadi, saat memberikan pengarahan menekankan kepada seluruh anggota, agar memperhatikan secara detail apa saja yang disampaikan instruktur. ”Ini penting untuk dipahami, karena memiliki resiko yang sangat besar, apabila sampai salah dalam penanganan jenazah, beresiko terkena virus corona,” tegasnya.

blank
Pelatihan teknis pamulasara jenazah korban wabah virus corona, digelar di rumah mayat RSUD Wonogiri. Mulai dari teknis mensucikan, mengkafani, membungkus, sampai memasukkannya ke peti mati.

Kata Dandim, perhatikan cara memakai APD yang benar, secara urut satu persatu menurut tahapannya. Demikian juga pada saat nanti melepasnya. ”Karena kalian sudah kontak langsung dengan jenazah, jangan sampai salah dalam menangani, sebab beresiko besar dapat tertular virus corona,” pesannya.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Kapolres Wonogiri AKBP Cristian Tobing, Kepala Dinkes Kabupaten Wonogiri Dokter Adhi Dharma, Kepala BPBD Wonogiri, Bambang Haryanto, bersama para instruktur dari Dinkes dan RSUD.

Bambang Pur

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini