blank
Pemakaman jenazah dengan protokol covid-19 di sebuah desa di Nalumsari Jepara

JEPARA (SUARABARU.ID) – Jika pemakaman dengan protokol covid-19 di berbagai daerah mendapatkan penolakan sebagian warga, tidak demikian dengan Jepara. Lima pemakaman dengan protokol pemulasaraan jenazah covid–19 Jepara  berjalan lancar. Padahal seluruhnya dilakukan di pemakaman umum.

Oleh sebab itu, Kapolres Jepara Kapolres Jepara AKBP Nugroho Tri Nuryanto memberikan apresiasi terhadap solidaritas dan tingkat kesadaran warga  masyarakat Jepara yang tinggi.

blank
Kapolres Jepara, AKBP Nugroho Tri Nuryanto, SH, SIK,MH

“Ini menunjukkan bahwa warga masyarakat Jepara memiliki nilai-nilai kemanusiaan dan solidaritas  yang tinggi,” ujar Nugroho TrI Nuryanto kepada SUARABARU.ID Sabtu (18/4-2020) pagi .

Dalam catatan catatan Kapolres Jepara sampai hari ini terdapat lima kali pemakaman dengan menggunakan protokol pemulasaraan jenasah covid-19 yaitu di   Welahan, Batealit, Pecangaan, Kalinyamatan dan terakhir di Nalumsari.

“Semua menggunakan protokol covid -19, mulai cara memandikan dan  membungkus  jenazah, durasi waktu yang tidak boleh lebih 4 jam  hingga siapa saja yang terlibat dalam pemakaman tersebut,” ujar Nugroho Tri Nuryanto.

Di samping memberikan apreasiasi kepada warga masyarakat, utamanya di desa-desa  tempat jenazah dimakamkan, Kapolres Jepara juga mengucapkan terima kasih kepada para Camat, Danramil dan Kapolsek, Kepala Puskesmas, para Petinggi  dan tokoh-agama diberbagai tingkatan.

blank
Pemakaman jenazah dengan protokol covid-19

“Mereka bersama-sama telah bekerja sangat keras dalam penanggulangan covid-19, termasuk dampak yang ditimbulkan. Forkopimcam dan petinggi (kades) telah berada di garda terdepan untuk memberikan sosialisasi, pengertian dan pemahaman kepada  masyarakat melalui satgas tingkat kecamatan dan desa,” ujarnya.

Peran para camat, danramil, kapolsek, dan  kepala Puskesmas juga sangat besar dalam menemukan  orang-orang yang memiliki kontak langsung dengan penderita covid-19.

Juga dalam pendataan warga Jepara yang baru saja pulang dari daerah yang telah terjangkit seperti Jakarta dan sekitarnya. Tujuannya  agar dapat dilakukan pemantauan dan pemeriksaan kesehatan, termasuk memastikan karantina mandiri oleh warga.

Hadepe

blank

blank